Jepang Butuh SDM Sektor Perikanan, KKP Siap Kirim Pekerja Terampil Khusus

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Prefektur Miyagi Jepang menjalin kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan dengan fokus penyiapan Specified Skilled Workers (SSW) atau pekerja terampil khusus.

Indonesia dan Jepang, khususnya Prefektur Miyagi, dari sisi potensi sektor perikanan memiliki kesamaan karakteristik.

"Kesamaan ini menjadi kekuatan Indonesia dan Prefektur Miyagi untuk bekerja sama di bidang pertukaran tenaga kerja guna membantu mempertahankan industri perikanan di Jepang dan mendukung pengembangan SDM di sektor perikanan Indonesia," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) I Nyoman Radiarta dikutip dari laman resmi KKP, Rabu, 2 Agustus.

Nyoman menyebut, hal ini menjadi faktor pendukung yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari delapan negara ASEAN yang mendapat prioritas pengiriman tenaga kerja terampil tertentu ke Jepang.

"Hal ini tentu menjadi peluang yang baik bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah SDM usia produktif yang besar," kata dia.

Dengan besarnya permintaan Jepang terhadap SSW Indonesia, kata Nyoman, pihaknya mengupayakan untuk mengetahui keberadaan, kondisi, kesejahteraan, dan perlindungan hukum bagi para pekerja.

Dia juga mengusulkan kerja sama terutama bagi pencapaian kelayakan lulusan untuk bekerja di Jepang level 1 dan 2 SSW meliputi pelatihan bahasa dan budaya Jepang, magang di perusahaan Jepang, agar memenuhi persyaratan menjadi SSW.

Selain itu, Nyoman juga mendorong penandatanganan kesepakatan dengan Prefektur Miyagi dan mendorong implementasi pertukaran pelajar, dosen, dan tenaga kependidikan melalui program Summer School dari Jepang ke Indonesia dan sebaliknya.

Pada kesempatan sama, Gubernur Prefektur Miyagi Yoshihiro Murai mengatakan, pihaknya membutuhkan SDM Indonesia untuk bekerja di sektor perikanan di Jepang. "Saat ini, peserta magang di Jepang yang terbanyak adalah Vietnam dan Indonesia, dengan jumlah yang hampir sama. Ke depannya, Indonesia dapat menyusul melebihi Vietnam," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Miyagi, pihaknya menyampaikan ketertarikannya untuk bermitra dengan BPPSDM, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dia juga mendorong percepatan penandatangan kerja sama dengan BPPSDM dalam waktu dekat.

Sementara itu, Anggota DPRD Prefektur Miyagi Kazuyoshi Hatakeyama menyebut, Jepang memiliki teknologi canggih di sektor perikanan, tetapi memiliki jumlah SDM yang sangat terbatas, terutama untuk usia muda.

"Sedangkan, Indonesia memiliki jumlah SDM perikanan yang banyak, sehingga diharapkan SDM Indonesia tersebut dapat bekerja di sektor perikanan Jepang, khususnya di Prefektur Miyagi," ungkapnya.