Saling Somasi antara Posan Tobing dan Kotak
JAKARTA - Perseteruan Posan Tobing dengan tiga rekannya di Kotak kembali memanas belakangan ini. Ia melarang Kotak membawakan lagu-lagu ciptaannya.
Melalui kuasa hukumnya, Posan bersama Julia Angelia alias Pare yang merupakan vokalis awal Kotak, melayangkan somasi terbuka kepada Tantri, Cella dan Chua.
"Kami melakukan somasi terbuka kepada Cella, Chua dan Tantri," ujar pengacara Posan, Jerys Napitupulu, dalam jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan pada 7 Juli lalu.
Posan Tobing melarang Kotak membawakan empat lagu ciptaannya dalam setiap penampilan. Lagu yang dimaksud meliputi "Berbeda", "Cinta Jangan Pergi", "Kerabat Kotak" dan "Ku Ingin Sendiri".
Posan juga melarang Kotak membawakan lagu lain di mana ia ikut terlibat dalam proses penciptaan lagu, seperti "Masih Cinta", "Kosong Toejoeh", "Tinggalkan Saja", "Pelan-Pelan Saja" dan "Selalu Cinta".
Sementara itu, Pare ingin lagu-lagu ciptaannya seperti "Sendiri", "Saat Ku Jauh", "Terbang", "Phobia", "Satu Cinta", "Tentang Hidup", "Ijinkan Aku", dan "Terluka" tidak dinyanyikan lagi oleh para personel Kotak yang masih aktif.
Melalui somasinya, Posan dan Pare merasa tidak pernah dimintai izin ketika Kotak membawakan lagu-lagu tersebut. Ia juga mempertanyakan aliran uang dari royalti lagu-lagu yang dibawa Kotak dalam setiap penampilannya.
Baca juga:
Menanggapi somasi terbuka Posan dan Pare, Kotak menggelar konferensi pers 19 hari kemudian. Cella mempermasalahkan dua poin yang beredar di media sosial akibat dari somasi tersebut. Ia mempertanyakan beredarnya kabar bahwa Kotak merupakan band milik Posan, serta permasalahan royalti yang dituntut Posan dan Pare.
“Perlu kami sampaikan bahwa Kotak itu muncul dalam sebuah event pencarian bakat The Dream Band. Dalam event itu terbentuklah nama Kotak atas persetujuan personal dari HAI Music. Kemudian manajemen Kotak dialihkan ke pihak yang sekarang, Warner Music,” tutur Cella di Thamrin, Jakarta Pusat pada 26 Juli.
Terkait pelarangan membawakan lagu ciptaan Posan dan Pare, Cella sama sekali tidak berkeberatan.
“Tanpa somasi pun memang udah nggak dinyanyiin,” katanya.
Gitaris Kotak itu pun melayangkan somasi balik. Ia meminta Posan mencabut pelarangan terhadap lagu-lagu yang diciptakan bersama.
“Kami mensomasi balik agar Haposan mencabut pelarangan terhadap lagu-lagu yang diciptakan bersama. Itu yang menjadi jawaban kami terhadap somasi terbukanya,” tandas Cella.