Rafael Alun Diduga Cuci Duit Lewat Bisnis Investasi
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga eks pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo mencuci uang hasil gratifikasi dengan berinvestasi. Dugaan ini muncul setelah Direktur Keuangan PT Cubes Consulting, Albertus Bambang Trinurcahyo diperiksa penyidik pada Senin, 31 Juli kemarin.
"Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya penempatan aliran uang dari tersangka RAT dalam bisnis investasi," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus.
Belum dirinci Ali total duit hasil gratifikasi yang diinvestasikan. Hanya saja, keterangan Albertus diyakini membuat terang dugaan tindak pencucian uang yang dilakukan Rafael.
Diberitakan sebelumnya, Rafael diduga KPK menerima gratifikasi sebesar 90.000 dolar Amerika Serikat dari beberapa wajib pajak melalui perusahaannya, PT Artha Mega Ekadhana (AME). Penerimaan ini terjadi sejak 2011 ketika menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak pada Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jawa Timur 1.
Jumlah gratifikasi yang diterima Rafael masih bisa bertambah karena penyidik masih terus melakukan pendalaman. Mengingat, perusahaan itu sudah menangani banyak klien yang mengalami kesulitan pelaporan pembukuan perpajakan.
Berikutnya, KPK menetapkan Rafael sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ia diduga mengalihkan atau menyamarkan uang panas yang diterimanya.
Baca juga:
- Jaksa Tuntut Terdakwa Penjual Serbuk Bom Ikan 18 Bulan Penjara
- Pemilik Bom Ikan yang Takut-takuti Saudara untuk Teken Surat Jual Beli Tanah Warisan Ditangkap Polisi
- Bisnis Gelap IS Jual Pupuk untuk Material Bom Ikan di Sikka NTT Sudah Berlangsung Sejak 2011
- Hanya Bom Ikan, Polda Sumbar Bantah Bom Rakitan Dekat SD Kota Pariaman Bagian dari Aksi Teror
Dalam pengembangan ini, penyidik menyita sejumlah aset Rafael. Di antaranya mobil Toyota Camry dan Land Cruiser, motor gede berjenis Triumph 1.200 CC.
Tak sampai di sana, komisi antirasuah menyita 20 aset berupa tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah kota seperti Yogyakarta dan Manado. Nilainya mencapai Rp150 miliar.