Ada 8 Penambang di Banyumas Terjebak, Ganjar Ancam Tutup Tambang Tanpa Izin
BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi peringatan kepada pelaku tambang ilegal yang beroperasi di Jawa Tengah untuk segera mengurus perizinan.
Hal itu terkait 8 orang penambang yang terjebak di dalam lubang tambang di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas sejak Selasa 25 Juli kemarin. Meski tambang tersebut telah beroperasi sejak 2014, namun belum mengantongi izin penambangan.
"Ini menjadi peringatan kepada semuanya terkait dengan penambangan tolong benar-benar untuk menyiapkan segala sesuatunya dan menyiapkan izinnya," ujar Ganjar, ditemui di Desa Puncar, Kabupaten Temanggung, Kamis 27 Juli.
Ganjar juga langsung merespons cepat kejadian tersebut dengan menginstruksikan jajarannya di pemkab, pemkot, camat hingga kades untuk mendata ulang tambang di daerahnya.
Baca juga:
- Gibran Dukung Penuh Semifinal-Final Piala Dunia U-17 di Solo, Ini Instruksi ke Anak Buah
- Teruskan Kesuksesan RS E-tron GT, Audi Sport Siapkan 100 Persen Jajaran EV RS pada Akhir Dekade
- TNI Siapkan Pesawat AU Bantu Modifikasi Cuaca Antisipasi Kekeringan
- Rutinitas Skincare Minimalis atau Skin Streaming, Apa Manfaatnya?
Jika ditemukan tambang ilegal, Ganjar meminta untuk segera dilaporkan. Sehingga tindakan tegas berupa penutupan tambang akan dilakukan.
"Kita akan saya suruh minta cek semuanya, ada berapa, di mana dan kita harapkan seluruh perangkat pemerintahan bupati camat kades untuk melaporkan," tegas Ganjar.
Sebelumnya, lubang tambang Desa Pancurendang mengalami longsor dan banjir yang membuat 8 penambang terjebak di dalamnya. Untuk 8 penambang yang terjebak, Ganjar menyebut saat telah dilakukan operasi pencarian dan evakuasi dari tim SAR gabungan.
"Sudah dicek. Sekarang lagi dilakukan operasi, mudah-mudahan ada hasil yang bagus," ucap Ganjar.