Bupati Lombok Utara Tak Habis Pikir Perusahaan Tolak Pemasangan Hidran Kebakaran di Gili Trawangan
MATARAM - Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu menyayangkan sikap perusahaan pengelola air di Gili Trawangan yang menolak rencana pemasangan pipa hidran yang diperuntukkan pemadam kebakaran di destinasi wisata andalan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
"Iya itu saya sayangkan pemasangan hidran ditolak," ujarnya dikutip ANTARA, Rabu, 26 Juli.
Djohan mengaku tak habis pikir ada penolakan pemasangan pipa hidran tersebut. Karena, menurutnya bagaimanapun pemasangan pipa hidran itu diperuntukkan untuk kepentingan umum.
"Ini masalah kepentingan umum. Hidran itu tidak digunakan setiap hari tapi dalam keadaan tertentu seperti ada kebakaran," ujarnya.
Terkait hal itu, Djohan Sjamsu menegaskan secepatnya akan memanggil manajemen perusahaan untuk meminta klarifikasi atas adanya penolakan tersebut.
"Saya akan panggil dia (perusahaan, red). Jangan sampai dia ada usaha di Gili lalu kepentingan umum yang kaitan dengan kebakaran tidak diberikan fasilitas hidran," ketua Bupati Lombok Utara itu.
Menurut dia, perusahaan tersebut dipercaya di Gili Trawangan sebagai pihak yang diberikan izin oleh pemerintah daerah untuk mengelola air di destinasi andalan NTB tersebut.
"Karena itu (hidran, red) tidak digunakan setiap hari jangan sampai ada usaha di situ kemudian kepentingan umum tidak digunakan," katanya.
Baca juga:
- Adik Prabowo Ingatkan Kader Gerindra di Kalbar Fokus Keberlanjutan Program Jokowi
- Kabasarnas Tersangka Korupsi Alat Deteksi Korban Reruntuhan Diduga Terima Duit Suap Rp88,3 Miliar
- Kabasarnas Tersangka Suap Dana Komando Pengusaha Diserahkan KPK ke Puspom TNI
- Kabasarnas Jadi Tersangka Korupsi, Terima ‘Dana Komando’ dari Swasta
Sebelumnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB terbakar, Jumat lalu (21/7).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lombok Utara, Suhardi mengungkapkan petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan memadamkan api. Karena tidak ada sarana pendukung seperti pipa hidran.
Meski sudah ada kendaraan roda tiga untuk memadamkan api dan juga alat semprot. Pihaknya kesulitan karena tidak ada pipa hidran di kawasan wisata itu.
Suhardi mengaku menyesalkan tidak hidran di tempat itu, meski sebenarnya pihaknya sempat akan memasang, namun mendapat penolakan oleh salah satu perusahaan penyedia air di sana.
"Kemarin kita mau pasang hidran malah dicabut padahal kita mau pasang dua dari enam hidran yang direncanakan dan terkait persoalan ini sudah kami sampai ke Bupati," katanya.