Sri Mulyani: Seluruh Profesi Keuangan Harus Siap Mengawal Perekonomian Indonesia
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong seluruh profesi keuangan bisa ikut mengawal terhadap pemulihan perekonomian nasional guna melewati beberapa ancaman ekonomi yang kian sophisticated (rumit) ke depannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa.
"Profesi keuangan Indonesia harus siap mengawal perekonomian yang semakin sophisticated. Mengawal berarti bukan menjadi fasilitator kejahatan atau ketidak kompetenan, tetapi menyusun risiko dengan cermat," kata Sri melalui keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, Rabu 26 Juli.
Menurutnya, belajar dari krisis keuangan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir, mulai dari krisis moneter tahun 1998, krisis keuangan tahun 2008, hingga krisis akibat pandemi COVID-19 yang baru saja usai. Oleh sebab itu, profesi keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam mengantisipasi dan mengatasi dampak krisis.
"Karena itu, profesi keuangan harus bisa menjaga tingkat kepercayaan publik, menjaga independensi dan integritas profesional, serta selalu menghindari konflik kepentingan dalam menjalankan tugas dan fungsinya," ujarnya.
Ia menyebutkan, pentingnya peran para profesional keuangan dalam menghadapi tantangan akibat perubahan iklim tersebut bisa mengambil langkah lebih maju untuk memahami dan mengantisipasi segala risiko.
Selain itu, para profesional keuangan juga bisa lebih mendalam dalam menjelaskan sifat risiko terkait dengan perubahan iklim kepada pembuat kebijakan di berbagai sektor, termasuk korporasi, sektor keuangan, bank, asuransi, pensiun, pasar modal, dan pemerintah.
"Para profesional keuangan harus mampu melakukan penilaian risiko dengan cermat," tuturnya.
Ia menerangkan, di sisi lain keterlibatan profesi keuangan memungkinkan mereka dapat mengidentifikasi potensi risiko dan konsekuensi seperti fluktuasi nilai aset yang mungkin mengalami penurunan atau kenaikan, kerugian materi, atau dampak pada manusia dan masyarakat.
"Dengan memahami dan mengantisipasi risiko yang terkait dengan perubahan iklim, mereka dapat berperan aktif dalam menyusun strategi dan kebijakan yang bertanggung jawab secara sosial dan ekologis, sekaligus menerapkan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi aset dan kepentingan para pihak terkait," ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ardan Adiperdana menyampaikan bahwa sebagai asosiasi yang menaungi akuntan profesional di seluruh Indonesia akan mendukung setiap upaya meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola dalam perekonomian nasional.
Menurut dia, di tengah berbagai tantangan, profesi akuntan akan selalu berada pada khittahnya sebagai penjaga integritas perekonomian, melalui tugas dan fungsi keprofesian yang dijalankannya.
"Dalam profesi kita, integritas dan profesionalisme adalah mahkota. Karena itu profesi akan selalu menjaga integritas dan profesionalisme anggotanya melalui penegakan etika dan standar profesi," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengatakan, IAI menerbitkan standar profesi dan kode etik yang akan menjadi acuan bagi anggotanya dalam menjalankan praktik profesionalnya.
AI juga akan terus menjaga dan meningkatkan profesionalisme anggotanya, melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan dan sertifikasi Chartered Accountant (CA) dan sertifikasi khusus lainnya yang diterbitnya sesuai tuntutan kapabilitas di berbagai bidang kerja seorang akuntan.
"Karena itulah profesi akuntan akan selalu menjadi profesional yang terpercaya dalam dinamika ekonomi," pungkasnya.
Terkait antisipasi perubahan iklim, profesi akuntan telah mengambil berbagai langkah strategis untuk memastikan adanya mitigasi risiko yang tepat dari ancaman global itu. Pada Presidensi G20 tahun 2022, IAI menjadi anggota B20 Task Force Integrity & Compliance dan memberikan masukan yang mendorong proses berkelanjutan untuk mendukung Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bentuk upaya menangani perubahan iklim.
Hingga saat ini IAI terus aktif memberikan rekomendasi terkait ESG tersebut pada B20 Task Force di Presidensi G20 India tahun 2023.
"IAI saat ini sedang mempersiapkan pembentukan Dewan Standar Keberlanjutan sebagai amanah Kongres IAI akhir Desember tahun lalu," kata dia.