Staf Kepresidenan Tunisia Sakit Setelah Membuka Surat yang Diduga Beracun

JAKARTA - Seorang staf kantor presiden Tunisia menderita sakit kepala dan kehilangan penglihatan jangka pendek setelah membuka amplop surat yang mencurigakan pada Senin, 25 Januari, kata Kantor Kepresidenan Tunisia, Kamis, 28 Januari.

Dilansir Antara, Jumat, 29 Januari, manajer kantor presiden Tunisia itu segera dibawa ke sebuah rumah sakit militer.

Seorang pegawai lain kantor kepresidenan juga menderita sakit kepala setelah amplop surat mencurigakan itu dibuka, kata pihak kantor kepresidenan Tunisia dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah laporan muncul di media sosial pada Rabu, 27 Januari, yang menyebutkan bahwa Presiden Kais Saied telah dikirimi surat yang kertasnya mungkin berisi racun.

Menurut pernyataan kantor kepresidenan Tunisia itu, Saied dalam keadaan sehat dan pihak kepresidenan tidak memberikan komentar apa pun sebelumnya untuk mencegah kekhawatiran publik.

Seorang narasumber di kantor kepresidenan pada Rabu mengatakan kepada Reuters bahwa surat yang mencurigakan itu diterima di kantor Saied dan penyelidikan terhadap surat tersebut sedang dilakukan.