29 Januari dalam Sejarah: Kali Pertama Sandiwara Romeo and Juliet karya Shakespeare Dipentaskan
JAKARTA - Pada 29 Januari 1895, untuk pertama kalinya sandiwara Romeo and Juliet karya William Shakespeare dipertunjukkan di teater. Romeo and Juliet ditampilkan di teater yang berada di London, Inggris. Teater tersebut dibuka pada 1577 dan merupakan tempat utama untuk drama Shakespeare.
Romeo and Juliet jadi pertunjukan utama teater itu, setidaknya sejak 1597 hingga Globe Theatre yang terkenal dibuka pada 1599.
Mengutip Britannica, Jumat, 29 Januari, Romeo and Juliet ditulis sekitar 1594–1596 dan pertama kali diterbitkan dalam kuarto tak resmi pada 1597. Kuarto resmi muncul pada 1599, yang secara substansial lebih dapat diandalkan.
Kuarto ketiga, berdasarkan kuarto kedua, digunakan oleh editor Folio Pertama pada 1623. Karakter dalam Romeo and Juliet digambarkan dalam sastra, musik, tari, dan teater.
Daya tarik pria dan wanita muda, yang mana masing-masing keluarganya musuh bebuyutan, jadi imajinasi yang populer sekaligus memperlihatkan kisah cinta yang berakhir tragis. Shakespeare menggambarkan latar Romeo and Juliet di Verona, Italia.
Juliet dan Romeo bertemu dan langsung jatuh cinta di pesta topeng Capulets. Adegan yang romantis, ketika Romeo memanjat tembok ke taman kebun buah rumah keluarga Juliet, di mana Juliet saat itu tengah sendirian di jendela.
Karena keluarga kaya adalah musuh Romeo, mereka berdua menjalin cinta dan menikah diam-diam. Kisah cinta Romeo dan Juliet berakhir tragis karena akhirnya keduanya meninggal.
Romeo bunuh diri karena mengira Juliet meninggal dunia. Sementara, Juliet yang saat itu mengira Romeo tewas akhirnya juga memutuskan untuk bunuh diri.
Pada abad ke-20, Romeo and Juliet diadaptasi dalam berbagai versi. Salah satunya adalah film yang dirilis pada 1936. Bahkan ada versi dalam Bahasa Indonesia yang diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo yang diberi judul Romeo dan Julia.
Shakespeare
William Shakespeare sendiri adalah sastrawan terbesar di Inggris. Shakespeare lahir 26 April 1564 di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris.
Shakespeare telah menulis sekitar 38 sandiwara dengan genre tragedi, komedi, sejarah, serta 154 sonata dan puisi. Peninggalan Shakespeare lainnya, selain Romeo and Juliet adalah Globe Theatre.
Baca juga:
Teater tersebut memiliki desain yang unik. Aktor tampil tanpa mikrofon atau set, setengah dari 1.500 penonton teater berdiri, di mana mereka dapat berinteraksi langsung dengan aktor yang berada panggung.
Teater tersebut juga dibuat tanpa atap. Jadi para penonton bisa saja kehujanan atau kepanasan. Namun pada Mei 2020, terdapat pembatasan kegiatan di Inggris akibat COVID-19 mengakibatkan Globe Theatre yang ikonik di London juga ditutup, bahkan terancam tutup permanen.
Diketahui bahwa biaya perawatan Globe Thetare bergantung pada akses publik. Dilaporkan 95 persen dari pendapatan dihasilkan tidak hanya melalui pertunjukan, tetapi uang sewa untuk acara besar seperti pernikahan. Di luar perlindungan Arts Council England (ACE), Globe Theatre juga gagal mendapatkan uang dari skema tambahan.