Bikin Macet Parah, Dinas Bina Marga Diminta Evaluasi Kontraktor Perbaikan Flyover Pesing
JAKARTA - Lalu lintas di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat kini tengah dikeluhkan masyarakat lantaran terjadi kemacetan panjang sejak Senin, 18 Juli lalu. Hal ini disebabkan penutupan jalan layang atau flyover Pesing.
Flyover Pesing ditutup lantaran adanya pekerjaan perbaikan berupa pengecoran pada pagi hari. Kondisi ini mengakibatkan pengendara yang melintasi jalan di wilayah Grogol Petamburan itu terjebak kemacetan dan memakan waktu lebih lama dalam melintas.
Terlebih, saat ini musim liburan sekolah telah selesai, sehingga mobilitas menjadi lebih padat dibanding pekan sebelumnya.
Kondisi ini disoroti Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William A. Sarana. William mendesak Dinas Bina Marga mengevaluasi kerja kontraktor pelaksana pengerjaan pengecoran tersebut.
Baca juga:
- Perahunya Kabur Ditiup Angin saat Ceburkan Diri Ambil Dayung Jatuh, Dwi Tenggelam di Gili Rengit
- Menlu Ukraina Anggap Rusia Bahayakan Keamanan Pangan Global
- Mahfud MD: Intrik Politik dalam Pemilu Sah-sah Saja, Tapi Jangan Munculkan Perpecahan
- KAI Berharap Peran Masyarakat Awasi Kegiatan Mencurigakan di Jalur Kereta Api Imbas Pencurian Besi Rel di Garut
Dinas Bina Marga pun diminta untuk memindahkan waktu pengerjaan konstruksi menjadi malam hari agar tak mengganggu kinerja lalu lintas pada pagi dan sore hari.
"Dinas Bina Marga harus evaluasi dan beri sanksi pada kontraktor tersebut. Kontraktor harus mengubah jam pengerjaannya ke malam hari sehingga tidak menganggu orang berangkat dan pulang kantor," kata William dalam keterangannya, Rabu, 19 Juli.
Selain itu, William juga mewanti-wanti kontraktor pelaksana berkoordinasi dengan Kepolisian setempat. Sebab, jika hal ini tak dilakukan, maka akan menyulitkan kepolisian dalam mengatur lalu lintas.
"Kemacetan kemarin terjadi karena minimnya koordinasi, bahkan kepolisian tidak tahu soal pengerjaan tersebut, alhasil terjadilah macet yang luar biasa," ucap dia.
"Perbaikan Flyover Pesing ini sudah terlalu lama dan tidak selesai-selesai harus ada evaluasi kenapa bertele-tele, warga sudah tidak tahan dengan kemacetan di sana dan jadi kerugiaan besar bagi mereka yang menggunakan jalan tersebut," imbuhnya.