Rumah Sakit di Belgia Ini Izinkan Hewan Peliharaan Temani Pasien yang Jalani Perawatan Jangka Panjang

JAKARTA - Sebuah rumah sakit di Belgia telah membangun sebuah paviliun yang memungkinkan hewan peliharaan, untuk mengunjungi pasien yang sedang menjalani perawatan paliatif atau yang menderita penyakit yang membutuhkan perawatan jangka panjang, guna meningkatkan semangat pasien.

Lazimnya, mayoritas rumah sakit di seluruh dunia tidak mengizinkan hewan peliharaan di fasilitas perawatan rumah sakit, dengan alasan kebersihan dan risiko kontaminasi.

Itu juga terjadi di Rumah Sakit Sint-Trudo, di mana selama bertahun-tahun pasien jangka panjang di rumah sakit sakit tersebut yang ingin menemui hewan peliharaannya, harus keluar menuju halaman rumah sakit.

Namun, dalam percakapan antara pasien kanker dan psikolog rumah sakit, muncullah ide untuk membuat ruang khusus di dalam ruangan, terpisah dari rumah. Hasilnya adalah paviliun untuk kunjungan hewan peliharaan yang dibuka bulan lalu.

"Bagi pasien rumah sakit jangka panjang, kesehatan mental sangat penting dalam pemulihan mereka, dan berhubungan kembali dengan hewan peliharaan sangat membantu," kata juru bicara Miet Driesen di Sint-Trudo di Sint-Truiden, Belgia, melansir Reuters 7 Juli.

Didanai oleh badan amal kanker sebesar 140.000 euro (152.000 dolar AS), tempat baru ini memungkinkan pasien untuk bertemu dengan hewan peliharaan mereka selama satu jam per minggu. Untuk saat ini hanya anjing dan kucing yang diperbolehkan.

Bagi pasien Greta Donnay (56 tahun) yang baru sembuh dari infeksi listeria, reuni dengan anjingnya, Rambo, merupakan pendorong semangat.

"Melihat anjing Anda sendiri tidak menyembuhkan Anda, tetapi memberi Anda semangat," katanya, seraya menambahkan bahwa hal itu juga sangat berarti bagi hewan tersebut.

"Anda tidak dapat menjelaskan kepada anjing apa yang terjadi dan mengapa Anda tidak hadir," ungkapnya.

Mulai Bulan September mendatang, rumah sakit ini juga berencana untuk menggunakan paviliun tersebut untuk sesi dengan sebuah badan amal yang menggunakan anjing terapi untuk rehabilitasi keterampilan mental dan motorik.

Sejauh ini, permintaan kunjungan masih diajukan untuk anjing, kendati kucing juga diperbolehkan sebenarnya.

"Untuk kucing, biasanya lebih banyak pasien yang mengkhawatirkan kucing mereka daripada sebaliknya," sebut Driesen.