Sandiaga Yakin Santri Mampu Jadi Penggerak Ekonomi

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini para santri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan aset negara yang mampu menjadi penggerak ekonomi dan mendorong penciptaan 4,4 juta lapangan kerja utamanya melalui digitalisasi.

 Dengan jumlah santri, berdasarkan data Kementerian Agama sampai 2022/2023 menunjukkan ada sekitar 5 juta santriwan dan santriwati yang tersebar di 39.045 pesantren di Indonesia, Sandiaga melihat partisipasi santri dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai masih belum optimal.

"Oleh karena itu, saya langsung menggagas. Tapi kalau hanya untuk membina di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan terlalu efektif. Berarti harus dibantu oleh digitalisasi. Maka tercetus program Santri Digitalpreneur Indonesia," ujar Sandiaga dilansir ANTARA, Sabtu, 15 Juli.

Pada program Santri Digitalpreneur Indonesia para santri dibekali ilmu digitalisasi dengan tren kekinian yang dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing. Sehingga diharapkan para santri bisa menciptakan video atau konten kreatif yang mendukung kehadiran konten Islami dengan balutan nilai-nilai kreatif juga inspiratif.

 

Walaupun program Santri Digitalpreneur Indonesia baru memasuki tahun ke-2, Menparekraf berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi warna tersendiri dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Santri ini adalah masa depan bangsa kita, santri adalah aset bangsa, dan harus turut aktif dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif kita. Mudah-mudahan kalian semua menjadi pengusaha sukses, yang akan menjadi pendakwah dan menjadi pencipta konten-konten bermutu," kata Sandiaga.

Selain Kabupaten Bangkalan, program Santri Digitalpreneur akan hadir di kabupaten/kota terpilih. Di antaranya Sulawesi Selatan, Jombang, Rembang, Bogor, Cirebon, Purwakarta, Serang, Situbondo, dan Riau.

Dengan program ini, santri juga diharapkan mampu mendukung kehadiran pariwisata halal ataupun produk ekonomi kreatif halal seperti fesyen muslim hingga kuliner halal.