Twitter Hadirkan Layanan Untuk Para Penulis
Twitter mengeluarkan pengumuman resminya terkait akuisisi platform buletin asal Belanda, Revue. Platform ini diprediksi akan menjadi langkah awal Twitter dalam mewadahi para penulis.
Mereka bisa membagikan tulisan panjang yang berupa gagasan dan karya tulis masing-masing agar bisa menimbulkan daya tarik percakapan bagi pengguna Twitter.
Mike Park selaku Vice President of Publisher Twitter dan Keyvoun Beykpour selaku kepala bagian produk, mengatakan bahwa saat ini platformnya telah menjadi pilihan para penulis, jurnalis, pembuat konten dan bahkan penerbit.
“Para pembuat konten berformat panjang ini adalah bagian berharga dari Twitter, sangat penting bagi kami untuk menawarkan cara baru bagi mereka untuk membuat dan berbagi konten,” ujar Beykpour dan Park melalui unggahan di laman blog resmi Twitter.
Baca juga:
Dengan akuisisi ini, diharapkan para penulis bisa tumbuh dan mampu menjalin hubungan baik dengan para pembaca karyanya. Rencananya Beykpour dan Park akan menghadirkan fitur “pro” dalam platform Revue secara gratis untuk seluruh akun.
Untuk informasi tambahan, Revue memberikan pilihan newsletter gratis dan berbayar. Pada opsi gratis, penulis dapat mengirim buletin ke berbagai pembaca maksimal 50 orang. Berbeda dengan versi berbayar, kreator konten bisa membagikan buletin sampai 40 ribu orang.
Twitter ingin para pembuat konten bisa mendapat pemasukan dari monetisasi berbasis audiens. Nantinya, Revue bakal tetap berdiri sendiri.
“Kami akan terus berinvestasi dalam Revue sebagai layanan mandiri. Timnya (Revue) akan tetap fokus meningkatkan penulis untuk membuat buletin, membangun audiens, dan mendapatkan bayaran untuk pekerjaan mereka,” ujar Park seperti yang dikutip dari Axios, Rabu, 27 Januari.
Akuisisi yang dilakukan Twitter terhadap Revue merupakan tindakan paling agresif yang pernah Twitter lakukan dalam memberi dukungan konten panjang dalam platformnya.