Apa yang Menyebabkan Perut Kembung? Penting Diidentifikasi karena Sering Dianggap Sepele
YOGYAKARTA – Merasakan perut kembung, kebanyakan disebabkan menelan udara atau salah makan. Tetapi beberapa kondisi kesehatan juga ditandai dengan perut kembung, seperti penyakit celiac yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih.
Kentut, dalam istilah medis disebut sebagai cara melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Ini juga terjadi ketika gas terkumpul dalam sistem pencernaan. Kondisi ini normal, karena terjadi ketika saluran pencernaan bekerja untuk memecah makanan. Gas dalam saluran pencernaan, biasanya terdiri dari oksigen, nitrogen, hydrogen, karbon dioksida, dan terkadang metana. Melansir National Institute of Health, rata-rata orang mengalami perut kembung antara 13-21 kali sehari. Namun ketika mengalami sindrom iritasi usus, penyakit celiac, dan gastroporesis, bisa kentut secara berlebihan. Buang angin berlebih juga bisa dialami kalau makan makanan tertentu.
Penyebab perut kembung bisa dikategorikan menjadi tiga, diantaranya sebagai berikut:
1. Menelan udara
Wajar bila menelan udara sepanjang hari, biasanya saat makan dan minum. Jika Anda sering menelan lebih banyak udara, perut akan terasa kembung dan mungkin menyebabkan sendawa. Alasan lain perut kembung karena menelan udara, karena mengunyah permen karet, merokok, memakai gigi palsu yang longgar, mengisap benda-benda seperti ujung pena, minum minuman berkarbonasi, atau makan dan minum terlalu cepat.
2. Pilihan diet
Di samping menelan udara, makanan yang Anda makan juga bisa menyebabkan perut kembung. Misalnya karbohidrat, ternyata diketahui memicu produksi gas dalam saluran pencernaan. Selain itu, protein dan lemak cenderung menyebabkan lebih sedikit gas, tetapi menyebabkan bau gas tidak sedap.
Beberapa makanan yang meningkatkan produksi gas, meliputi kacang polong, kubis, brokoli, kubis Brussel, biji-bijian utuh, asparagus, susu, produk susu, bawang, buah pir, artichoke, gandum, dedak gandum, kentang, jagung, kismis, kacang-kacangan, dan plum. Ditambah lagi, makanan tinggi fruktosa atau sorbitol, seperti jus buah dan permen bebas gula serta makanan yang diproses berlebih juga bisa memicu perut kembung.
Pada prinsipnya, makanan yang membutuhkan waktu lama dalam proses cerna, menyebabkan bau gas tidak sedap dan perut kembung. Juga selain itu, beberapa makanan tidak dapat diserap tubuh sepenuhnya. Nantinya makanan ini berpindah ke usus besar tanpa dicerna dan menyebabkan produksi gas berlebih sehingga terasa kembung.
3. Kondisi medis tertentu
Untuk kategori penyebab perut kembung yang ketiga ini, tak boleh disepelekan karena membutuhkan perawatan khusus. Diantaranya karena sembelit, gastroenteritis, intoleransi makanan, intoleransi laktosa, IBS, penyakit Crohn, penyakit celiac, diabetes, gangguan makan, colitis ulseratif, simdrom dumping, GERD, pankreatitis autoimun, dan tukak lambung.
Obat rumahan, seperti jahe, mungkin bisa membantu sementara waktu untuk meredakan gejala. Tetapi bagi Anda yang sering mengalami kembung perut, penting untuk memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, atur pola makan yang tidak memicu perut kembung juga penting dibiasakan.
Baca juga:
Ditambah lagi, pilih pola makan yang tepat, seperti makan porsi kecil lebih sering daripada makan banyak tetapi menyebabkan masalah pada saluran pencernaan. Melansir Healthline, Rabu, 12 Juli, minum banyak air dan berolahraga teratur juga membantu meningkatkan kesehatan pencernaan serta mencegah perut kembung.