Pandemi Belum Berakhir, Menko Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai Level 5,5 Persen 2021
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa mencapai level 5,5 persen meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir.
Proyeksi Airlangga, jauh lebih optimis dibandingkan dengan ramalan berbagai lembaga internasional yang mengatakan ekonomi Indonesia di 2021 paling mentok tumbuh di level 4,8 persen.
"Berbagai lembaga sudah mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia di 2021 itu antara 4,4 hingga 4,8 persen Indonesia sendiri memperkirakan 4,5 hingga 5,5 persen," katanya, dalam webinar bertajuk 'COVID-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional', Rabu, 27 Januari.
Airlangga berujar, keyakinannya terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut dilatarbelakangi kehadiran vaksin COVID-19 yang sudah mulai disuntikan secara bertahap dari kelompok prioritas sampai ke masyarakat. Dengan adanya vaksin, katanya, bisa meningkatkan kepercayaan hingga akhirnya dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat bisa bergerak lagi seperti sebelum pandemi.
Lembaga internasional juga memproyeksi ekonomi global tahun ini akan tumbuh positif dibanding tahun 2020. Kata Airlangga, hal itu tentu menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia.
Adapun rinciannya yakni pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini akan tumbuh 5,5 persen, perdagangan dunia tumbuh 8,5 persen, ASEAN tumbuh 7,5 persen. Berbagai komoditas yang sempat lesu selama pandemi pun diproyeksi tumbuh positif, minyak akan meningkat demand-nya sebesar 21,2 persen dan non minyak jadi 12,8 persen.
Baca juga:
"Ini langkah-langkah yang menunjukkan bahwa kita punya optimisme untuk periode tahun 2021 maupun 2022," katanya.
Kata Airlangga, faktor lainnya yang menjadi pendorong ekonomi Indonesia di 2021 adalah dari penanganan pandemi COVID-19. Meski kasus tumbuh terus, kampanye disiplin 3M dan 3T terus dilakukan ditambah mulai tersedianya vaksin COVID-19 diyakini dapat segera menekan angka kasus secara signifikan.
"Pemerintah melihat bahwa sektor-sektor yang penting bagi Indonesia adalah konsumsi, percepatan investasi dan ekspor. Ini pengungkit perekonomian nasional di samping belanja pemerintah. Jadi di 2020 baik konsumsi dan investasi mengalami penurunan, namun pemerintah kali ini terus mendorong," ucapnya.