Volume Perdagangan Spot Binance Anjlok Hampir 70 Persen
JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Binance, selaku pertukaran kripto terbesar di dunia dengan volume perdagangan hariannya. Namun, kali ini data terbaru menunjukkan bahwa volume perdagangan spot di Binance turun drastis hampir 70 persen selama kuartal kedua setelah bursa tersebut memperkenalkan kembali biaya untuk pasangan Bitcoin yang paling likuid, demikian data yang diberikan oleh Kaiko.
Pada bulan Maret, Binance mengganti perdagangan tanpa biaya dari Binance USD (BUSD) ke TrueUSD (TUSD) karena adanya tantangan regulasi terhadap stablecoin BUSD. Akibatnya, volume perdagangan spot di Binance turun menjadi yang terendah kedua sejak tahun 2021, menunjukkan bahwa pengguna bursa ini meninggalkan platform setelah insentif tersebut dibatalkan.
Selain pengenaan kembali biaya, peningkatan tekanan regulasi di berbagai yurisdiksi seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Nigeria juga mempengaruhi kinerja Binance selama kuartal kedua. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menuduh Binance melanggar undang-undang sekuritas federal dengan menawarkan token sekuritas kripto kepada orang Amerika.
Baca juga:
Hal ini berdampak pada pangsa pasar Binance di Amerika Serikat, dengan anak perusahaannya, Binance.US, mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 1 persen akibat masalah likuiditas yang dihadapinya.
Di Eropa, Binance kehilangan mitra pembayaran Euro dan harus menarik diri dari beberapa pasar di negara-negara seperti Austria, Belanda, Jerman, dan Siprus. Dalam menghadapi situasi ini, juru bicara Binance menyatakan bahwa fokus perusahaan saat ini adalah memastikan kepatuhan terhadap peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) yang akan diberlakukan di Eropa.
Selama periode ini, Binance juga terpaksa mengeluarkan surat penghentian kepada entitas yang tidak terafiliasi dengan mereka, yaitu "Binance Nigeria Limited," setelah dianggap ilegal oleh SEC Nigeria. Selain Binance, penurunan volume perdagangan spot juga terjadi di bursa lain seperti Coinbase, Kraken, OKX, dan Huobi, yang mengalami penurunan lebih dari 50 persen selama periode yang sama. Dengan demikian, terlihat bahwa volume perdagangan spot di seluruh bursa turun ke level terendah sejak tahun 2020.