Mengenal Makna Wukuf di Padang Arafah, Ketahui Hukum dan Waktu Pelaksanaannya

YOGYAKARTA – Wukuf di Padang Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah yang merupakan puncak ibadah haji di tanah suci. Ketahui makna wukuf di padang Arafah sebagai puncak rangkaian ibadah haji, cara, dan waktu pelaksanaannya berikut ini.

Makna Wukuf di Padang Arafah

Melansir laman UIN Alauddin Makassar, Selasa, 27 Juni, wukuf di Padang Arafah termasuk salah satu satu rukun haji, yang berdasarkan riwayat Abdurrahman al-Daili, tanpa menjalani wukuf, haji tidak sah, sebagaimana riwayat hadis berikut:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ عَرَفَاتٌ فَمَنْ أَدْرَكَ عَرَفَةَ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ

Artinya:

"Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda; Haji itu adalah wukuf di Arafah, maka barang siapa yang telah melakukan wukuf di Arafah sebelum terbit fajar, maka ia sungguh telah menjalankan haji" (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan lainnya, hadits sahih).

Ilustrasi makna wukuf di Padang Arafah dan waktu pelaksanaannya (Freepik/wirestock)

Untuk waktu pelaksanaan wukuf, dilansir laman NU Online, didasarkan pada hadis nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ad-Dailami berikut ini:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْمَرَ قَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ نَاسٌ فَسَأَلُوهُ عَنْ الْحَجِّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ لَيْلَةِ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ رواهأحمد وأبو داود والترمذى والنسائى وابن ماجه والحاكم والبيهقى والديلمى

Artinya:

"Dari sahabat Abdurrahman bin Ya’mar ra, aku menyaksikan Rasulullah saw didatangi para sahabat. Mereka bertanya kepada perihal haji. Rasulullah saw menjawab, ‘Haji itu Arafah. Siapa saja yang mendapati malam Arafah sebelum terbit fajar malam Muzdalifah (malam Idul Adha), maka sempurnalah hajinya,'" (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ad-Dailami).

Melalui nukilan hadist nabi yang diriwayatkan di atas, Wukuf di Arafah dilakukan pada malam sebelum terbit fajar malam Musdalifah atau malam Idul Adha. Kata wukuf berasal dari bahasa Arab “wuquf” dengan akar kata “waqafa” berarti “berhenti”. Pesan dalam makna kata tersebut, mengajarkan manusia untuk sejenak meninggalkan aktivitas dunianya selama beberapa jam agar bisa melakukan perenungan jati diri.

Kata ‘arafah berarti “naik-mengenali”. Dimaknai sebagai memperoleh suatu hikmah dengan secara fisik berhenti di Padang ‘Arafah, lalu jiwa-spiritual jamaah haji naik menemui Allah swt. Itulah hakekat wukuf di Padang ‘Arafah. Wukuf di Padang ‘Arafah juga menyadarkan akan yaumul mahsyar, yang ketika manusia diminta untuk mempertanggung jawabkan segala yang telah dikerjakannya selama di dunia.

Waktu Pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah

Waktu pelaksanaan wukuf pada 9 Dzuhijjah saat matahari menandai tengah hari pukul 12 siang. Wukuf dimulai pada terbit fajar pada hari Nahar (hari penyembelikan kurban), pada 10 Dzuhijjah.

Ilustrasi makna wukuf di Padang Arafah dan waktu pelaksanaannya (Freepik)

Sebelum wukuf, disunnahkan mandi terlebih dahulu, sebab saat wukuf merupakan ibadah yang dilakukan banyak orang sehingga mungkin saling bersentuhan, sehingga disyariatkan mandi terlebih dahulu seperti ibadah Jumat dan shalat hari raya yang dihadiri oleh banyak orang. Di Padang ‘Arafah itu jamaah haji berpakaian putih-putih, memuji, berdoa, sambil mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Cara Pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah

Merangkum Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum dilansir CNN, sunnah wukuf dalam rangkaian haji antara lain:

  1. Tidak sedang berpuasa
  2. Menghadap kiblat
  3. Membaca istigfar
  4. Banyak berzikir
  5. Banyak berdia sambil mengangkat tangan agak tinggi sejajar dengan kepala dan disunnahkan mengulang bacaan yang diucapkan Rasulullah saw saat Hari Arafah. Berikut ini doanya:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lauhl mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa'ala kulli syai-in qadiir.

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah, Zat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad)

Itulah penjelasan mengenai makna wukuf di Padang Arafah, cara dan waktu pelaksanaannya. Semoga bermanfaat.