Astronot di Luar Angkasa Ternyata Minum dari Urin dan Keringat Mereka

JAKARTA - Saat astronot berada di luar angkasa, mereka tidak hanya memikirkan misi untuk diselesaikan tetapi juga cara bertahan hidup dengan tidak selalu dipasok dari darat alias Bumi.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) menemukan solusinya, dengan mendaur ulang bahan habis pakai seperti makanan, udara, air dan termasuk urin astronot yang sekarang sedang diuji di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Melansir laman resmi NASA, Senin, 26 Juni, pengujian itu dijuluki sistem pendukung kehidupan yang idealnya perlu memulihkan hampir 98 persen air yang dibawa oleh astronot pada awal perjalanan panjang.

Diuji pada Environmental Control and Life Support System (ECLSS) menunjukkan, alat ini dapat mencapai tujuan yang signifikan tersebut.

ECLSS adalah kombinasi perangkat keras yang mencakup Sistem Pemulihan Air. Sistem ini mengumpulkan air limbah dan mengirimkannya ke Water Processor Assembly (WPA), yang menghasilkan air minum.

“Ketidakmampuan memasok selama eksplorasi berarti kita harus dapat memperoleh kembali semua sumber daya yang dibutuhkan kru dalam misi ini. Semakin sedikit air dan oksigen yang harus kita kirim, semakin banyak ilmu yang dapat ditambahkan ke kendaraan peluncuran," ucap manajer subsistem air ECLSS, Jill Williamson.

Satu komponen khusus menggunakan penurun kelembapan canggih untuk menangkap kelembapan yang dilepaskan ke udara kabin dari napas dan keringat astronot di ISS. Subsistem lain, Urine Processor Assembly (UPA), memulihkan air dari urin menggunakan distilasi vakum.

Demonstrasi teknologi sebelumnya di ISS, menguji peningkatan UPA Distillation Assembly. Distilasi menghasilkan air dan air garam urin yang dapat digunakan kembali.

Brine Processor Assembly (BPA) yang dikembangkan untuk mengekstrak air limbah yang tersisa itu telah ditempatkan di ISS sebagai demonstrasi operasinya dalam gayaberat mikro. Penilaian terbaru menemukan, BPA membantu sistem mencapai tujuan pemulihan air 98 persen.

“Ini adalah langkah maju yang sangat penting dalam evolusi sistem pendukung kehidupan. Katakanlah Anda mengumpulkan 100 pon air di stasiun. Anda kehilangan dua pon itu dan 98 persen lainnya terus berputar-putar. Menjaga agar tetap berjalan adalah pencapaian yang sangat luar biasa," ujar Christopher Brown, tim di Johnson Space Center yang mengelola ECLSS.

BPA mengambil air garam yang dihasilkan oleh UPA dan menjalankannya melalui teknologi membran khusus, lalu meniupkan udara hangat dan kering ke atas air garam untuk menguapkan air. Proses itu menciptakan udara lembap, yang, seperti napas dan keringat awak kapal, dikumpulkan oleh sistem pengumpulan air stasiun.

“Sebelum BPA, total pemulihan air kami adalah antara 93 dan 94 persen secara keseluruhan. Kami sekarang telah menunjukkan bahwa kami dapat mencapai pemulihan air total sebesar 98 persen, berkat pengolah air asin," ungkap Williamson.

Semua air yang terkumpul diolah oleh WPA. Pertama-tama menggunakan serangkaian filter khusus, kemudian reaktor katalitik yang memecah jejak kontaminan yang tersisa.

Sensor, kemudian memeriksa kemurnian air dan air yang tidak dapat diterima diproses ulang. Sistem tersebut juga menambahkan yodium ke air yang dapat diterima untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan menyimpannya, siap digunakan oleh kru.

Setiap astronot di ISS membutuhkan sekitar satu galon air per hari untuk konsumsi, penyiapan makanan, dan kebersihan seperti menyikat gigi.

Tim tersebut mengakui, gagasan meminum urin daur ulang mungkin membuat beberapa orang mual. Namun, ditekankan hasil akhirnya jauh lebih unggul dari apa yang dihasilkan oleh sistem air di Bumi.

“Pemrosesan ini pada dasarnya mirip dengan beberapa sistem distribusi air terestrial, hanya saja dilakukan dalam gayaberat mikro. Para kru tidak meminum air seni, mereka meminum air yang telah diambil kembali, disaring, dan dibersihkan sedemikian rupa sehingga lebih bersih dari apa yang kita minum di Bumi ini," tegas Williamson.

"Kami memiliki banyak proses dan banyak pengujian di lapangan untuk memberikan keyakinan bahwa kami memproduksi air yang bersih dan dapat diminum," imbuhnya.

ECLSS juga telah diuji dengan hati-hati, tidak hanya untuk memastikan sistemnya berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi juga untuk menunjukkan masing-masing dapat diandalkan dan dapat beroperasi dalam jangka panjang, dengan banyak perawatan atau suku cadang.

"Sistem regeneratif yang andal dan kuat berarti kru tidak perlu khawatir tentang hal itu dan dapat fokus pada maksud sebenarnya dari misi mereka," kata Williamson.