Investor Sebut Submersible Titan Dirancang untuk Kembali ke Permukaan Setelah 24 Jam
JAKARTA - Submersible Titan yang hilang dalam perjalanan ke reruntuhan Kapal Titanic dirancang untuk kembali ke permukaan setelah 24 jam, kata salah satu investor OceanGate yang merupakan operator kendaraan bawah air tersebut.
Aaron Newman yang mendatangi lokasi reruntuhan Titanic dengan Titan pada tahun 2021 lalu mengatakan, Titan memiliki pemberat yang membantu stabilitas submersible itu di bawah air, yang akan terlepas secara otomatis setelah 24 jam, mengirimnya kembali ke permukaan.
"Kapal ini dirancang untuk kembali ke atas," katanya kepada CNN, seperti dilansir 22 Juni.
Lebih jauh ia menjelaskan, awak Titan diberitahu mereka dapat melepaskan pemberat dengan mengayunkan kapal, atau dengan menggunakan pompa pneumatik.
"Jika semuanya gagal, tali yang menahan pemberat dirancang untuk terlepas setelah 24 jam, secara otomatis mengirimnya kembali ke permukaan".
Newman menjelaskan, Titan memiliki sistem listrik eksternal sebagai pendorong. Sementara, sistem internal digunakan untuk komunikasi dan pemanas.
Terpisah, Josh Gates, pembawa acara Discovery Channel yang mengikuti uji coba menyelam di Titan pada tahun 2021 mengatakan, dia mengetahui ada empat cara untuk melepaskan pemberat dan kembali ke permukaan dalam keadaan darurat.
Ada pelepasan berat yang dikendalikan komputer, sistem katup manual yang menyuntikkan udara ke dalam wadah pemberat eksterior, sistem hidraulik untuk menurunkan beban, serta kemampuan untuk melepaskan diri dari kereta luncur yang terpasang pada kapal selam dan membantu menggerakkan kapal kembali ke permukaan.
Diberitakan sebelumnya, Penjaga Pantai AS mengatakan di Twitter, sebuah kapal permukaan, Polar Prince, kehilangan Titan yang diluncurkannya sekitar satu jam dan 45 menit setelah memulai penyelaman ke arah lokasi reruntuhan Titanic pada Hari Minggu pagi.
Baca juga:
- Tiga Orang Tewas dalam Serangan Drone Israel ke Tepi Barat, IDF: Kami Menghilangkan Ancaman
- Naik Titan Dua Kali Meski Berisiko dan Tidak Nyaman, Bos Perusahaan Migas: Semua Semangat Pergi ke Titanic
- Kemajuan Serangan Balasan Ukraina Lebih Lambat, Presiden Zelensky: Yang Dipertaruhkan Nyawa
- Dua Kali Menaiki Titan, Pria Ini Nilai Penumpang Submersible yang Hilang Bisa Bertahan Lebih Lama dari Perkiraan
Diketahui, reruntuhan Titanic, kapal laut Inggris yang menabrak gunung es dan tenggelam dalam pelayaran perdananya pada April 1912, terletak sekitar 900 mil (1.450 km) timur Cape Cod, Massachusetts, dan 400 mil (644 km) selatan St. Louis. John's, Newfoundland.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi identitas mereka yang berada di dalam Titan. Namun, sejumlah laporan menyebutkan nama miliarder Inggris Hamish Harding dan pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood bersama putranya Suleman, yang keduanya warga negara Inggris.
Penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet serta Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, juga dilaporkan ikut serta.