Kebanyakan Minum Air Putih Menyebabkan Hiponatremia, Begini Dampak dan Gejalanya

YOGYAKARTA – Kebanyakan dan kurang minum air putih, tampaknya menimbulkan masalah signifikan. Tak hanya dehidrasi karena terlalu sedikit cairan dalam tubuh, terlalu banyak minum ternyata dapat menyebabkan overhidrasi dan memengaruhi kesehatan Anda. Menurut Roberta Anding, RDN., ahli diet olahraga di Universitas Rice, Houston, salah satu akibat minum terlalu banyak air putih adalah hyponatremia. Apa dampak pada kesehatan dan gejala hiponatremia? Ini penjelasan lengkapnya.

Hiponatremia atau kerap disebut ‘keracunan air’ terjadi ketika kadar natrium darah turun di bawah 135 miliekuivalen (mEq) per liter (L). Normalnya, kadar natrium antara 135 hingga 145 mEq/L.

Jelas Mitchell Rosner, MD, ahli nefrologi Departemen Kedokteran University of Virginia di Charlottesville, konsumsi air yang berlebihan mengencerkan elektrolit dalam darah, seperti natrium. Ketika kadar natrium turun terlalu cepat, cairan keluar dari aliran darah dan masuk ke sel jaringan, yang menyebabkan sel-sel ini mengembang. Dalam kasus ekstrim, kata Dr. Rosner, otak Anda tidak dapat menampung pembengkakan yang begitu hebat, yang mengakibatkan masalah neurologis atau bahkan kematian.

Ilustrasi gejala hiponatremia (Freepik/saiful52)

Menurut penelitian yang dipublikasikan American Journal of Medicine, hiponatremia adalah gangguan elektrolit yang paling umum. Kondisi ini sering terjadi ketika orang harus minum cairan dalam jumlah sangat banyak. Hiponatremia juga umum memengaruhi orang dengan Skizofrenia, ia merasa harus minum banyak air, sehingga menyebabkan ‘keracunan air’.

“Hal yang paling umum adalah, di musim panas ketika orang disuruh minum banyak, mereka mungkin mengambilnya terlalu jauh,” kata profesor Departemen Kedokteran Darurat Universitas of Colorado, Dr. Chris McStay, MD. dilansir Everyday Health, Selasa, 20 Juni.

Tambah dokter McStay lebih jelas, jika Anda minum 2 - 4 liter air per jam, mungkin tidak kehilangan sedikit pun keringat. Pada dasarnya, ini merupakan tanda bahwa tubuh Anda kelebihan jumlah air yang dapat dikeluarkan tubuh.

Selain karena kelebihan jumlah air yang diminum, hyponatremia juga bisa disebabkan konsumsi obat tertentu yang dapat mengganggu hormon dan ginjal seperti obat yang bersifat deuretik dan antidepresan. Bisa juga hiponatremia  disebabkan kondisi jantung, hati, dan ginjal, diare kronis, perubahan hormon, serta rendahnya kadar hormon tiroid.

Ilustrasi gejala hiponatremia (Freepik/stockking)

Penting dipahami, dalam sehari pria membutuhkan 3,7-liter air sedangkan wanita sebanyak 2,7 liter. Jumlah persis air yang Anda butuhkan setiap hari bergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan seberapa panas di luar. Tetapi satu cara mudah untuk mengetahui seberapa banyak Anda perlu minum adalah dengan memercayai tubuh Anda sendiri, pesan Rosner.

Gejala hipronatremia bisa tumpang tindih dengan gejala terpapar matahari, kelelahan akibat panas, dan dehidrasi. Menurut McStay dan Anding, gejala hiponatremia meliputi mual mau muntah, sakit kepala, kembung, tangan dan kaki bengkak, kejang otot atau kram, kelelahan, gelisah dan lekas marah.

Hiponatremia dapat menyebabkan kejang, koma, dan gejala neurologis yang parah, termasuk kerusakan otak. Meninggal karena minum terlalu banyak air jarang terjadi, tetapi pernah terjadi.

“Sayangnya, kami mendapat laporan kasus orang meninggal karena hiponatremia, tapi itu sangat jarang. Kebanyakan orang sembuh secara spontan atau dengan perawatan medis. Mereka melakukannya dengan sangat baik,” tutup Rosner.