Peluang untuk Membangun Mobil Hidrogen, Hyundai: Lebih Cocok untuk Kendaraan Berukuran Besar

JAKARTA - Kendaraan bertenaga baterai listrik semakin diminati oleh berbagai kalangan, karena mampu menghasilkan mobilitas yang ramah lingkungan dengan emisi nol. Namun, tenaga listrik bukanlah satu-satunya solusi untuk mengurangi emisi karbon. Saat ini, teknologi hidrogen sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan industri. Toyota dan BMW menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi ini, dan sekarang Hyundai juga turut memperhatikannya.

Hyundai percaya pada potensi hidrogen, terutama untuk mobil dan truk yang akan mereka produksi. Namun, mereka menyadari bahwa perjalanan menuju penggunaan hidrogen tidak akan mudah.

Michael Cole, CEO Hyundai Europe, menekankan komitmen mereka dalam mengembangkan teknologi baru, meskipun mengakui bahwa pengembangannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Dengan keterbatasan infrastruktur, tidak mudah melakukan penjualan dalam skala besar. Biaya teknologi dan ketersediaan hidrogen hijau saat ini membuat sulit untuk berkembang dengan volume yang signifikan," kata Cole seperti yang dikutip dari Top Gear pada Senin, 19 Juni.

Hyundai fokus pada pengembangan sel bahan bakar untuk truk yang digunakan dalam tugas berat. Cole juga menambahkan bahwa pada tahun 2035, diperkirakan akan ada lebih banyak titik pengisian baterai dan hidrogen yang tersedia.

"Jadi, infrastruktur akan menjadi lebih baik, ketersediaan hidrogen hijau akan meningkat, dan tentu saja kami perlu bekerja untuk menurunkan biaya teknologi," ungkap Cole.

Cole juga memperjelas bahwa mobil berukuran besar kemungkinan akan menggunakan hidrogen sebagai sumber tenaga, sementara mobil berukuran kecil akan menggunakan baterai listrik.

"Kedua teknologi ini akan hidup berdampingan. Mereka saling melengkapi. Kami tidak melihatnya sebagai pilihan antara satu dan lainnya," tambahnya.

Hyundai telah memperkenalkan konsep N Vision 74 sebagai contoh mobil bertenaga hidrogen. Mobil ini dilengkapi dengan tangki hidrogen berkapasitas 4,2 kg dan baterai 62,4 kWh, yang diklaim mampu mencapai jarak tempuh 600 km.

Dari segi performa, N Vision 74 dilengkapi dengan motor listrik di bagian belakang, dengan tenaga 680 dk, torsi puncak 900 Nm, dan kecepatan maksimum di atas 250 km/jam.