WN Prancis Ditahan karena Robek Salinan Al Quran di Yunani
JAKARTA - Seorang warga negara Prancis merobek salinan Al Quran di masjid di Trakia Barat, Yunani, ungkap perwakilan minoritas lokal Turki di wilayah tersebut pada Kamis (15/6).
Berdasarkan laporan warga setempat yang menyaksikan aksi provokatif di desa Ilica Kaplicalar (Ano Thermai) di Provinsi Iskece (Xanthi) tersebut, warga Prancis itu ditahan tim kepolisian Yunani setempat.
Dilansir ANTARA dari Anadolu, Jumat, 16 Juni, pelaku akhirnya dibawa ke kantor polisi, menurut kantor mufti terpilih di Iskece lewat pernyataan.
Aksi provokatif itu dikecam keras oleh sejumlah tokoh ternama dari minoritas dan asosiasi Turki serta Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Yunani.
Baca juga:
- Sandiaga Uno Ditawari Jabatan Ketua Bappilu PPP
- Kemenkes Libatkan Tim Ahli Bahas Vaksinasi dan Isoman Saat Endemi
- Usai ke India Lanjut China dan Korsel Jadi Alasan Syahrul Yasin Limpo Minta Diperiksa KPK Akhir Juni
- Minta Pemeriksaan Diundur Akhir Bulan, Syahrul Yasin Limpo Dipanggil Ulang KPK Senin 19 Juni
Sekretaris jenderal kementerian terkait Giorgos Kalantzis melalui pernyataan mengatakan: "Bagi Yunani menghormati tempat ibadah semua komunitas agama adalah nilai yang tidak bisa dinegosiasikan."
Sebagian besar etnik minoritas Turki di Yunani, sekitar 150.000 orang, tinggal di Trakia Barat, yang di sebelah utara berbatasan dengan Bulgaria, di timur berbatasan dengan Turki, di selatan dengan Laut Aegea dan di barat dengan wilayah Makedonia Yunani.