Kawanan Monyet Kerap Menyerbu SMAN 1 Ciampea Bogor, Wakepsek: Tidak Mengganggu Siswa Belajar
BOGOR - Kawanan monyet kerap menyerbu area SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pihak sekolah memastikan kejadian itu tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar.
"Kalau sampai mengganggu [siswa belajar] sih tidak. Kalau gangguan yang istilahnya bisa kita toleransi mungkin ada juga, misalnya genteng-genteng di sekolah kami suka turun, dan bisa langsung diatasi oleh penjaga sekolah untuk diperbaiki," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Ciampea Ahmad Idrus di Bogor, Jumat 16 Juni.
Menurutnya, puluhan monyet yang turun dari bukit tak jauh dari area sekolah itu justru menjadi hiburan tersendiri bagi siswa untuk menghilangkan kejenuhan belajar.
"Bisa saja monyet pas turun sedang ada kegiatan belajar mengajar, lalu siswa melihat ke kaca ke arah keluar dan melihat monyet, itu akan mencuri perhatian. Di satu sisi mungkin mengurangi kejenuhan mereka," ujarnya.
Ahmad menyebutkan bahwa kawanan monyet itu turun dari perbukitan pada waktu-waktu tertentu. Ia memastikan hingga kini hewan itu tidak menyerang warga, termasuk siswa SMAN 1 Ciampea.
"Tidak menyerang siswa. Tapi pernah ada kejadian siswa mungkin membawa makanan, mungkin lapar dia lihat terus ingin diraih tapi tidak sampai dicakar, (siswa) hanya dikejar-kejar saja," tuturnya.
Baca juga:
- PPP Resmi Umumkan Sandiaga Uno Jadi Kader di Rapimnas VI
- Polres Singkawang Ungkap 2 Kasus TPPO, Korbannya 9 Orang Termasuk Anak Ditawari Kerja di Cafe Ternyata Jadi PSK
- Wacana Libur Iduladha 2023 Jadi 2 Hari, Menpan RB: Tunggu Arahan Presiden Jokowi
- Heboh Protes Wisuda TK-SMA Memberatkan Orangtua, Disdik Mataram NTB Siap Hapus
Ia mengungkapkan, kawanan monyet turun dari perbukitan itu bukan hal baru. Melainkan sudah sejak beberapa tahun lalu. Tapi jumlahnya kini semakin banyak.
"Dulu tidak sebanyak sekarang ya. Sekarang lebih banyak lagi, apalagi kalau sudah turun ada yang kasih makan itu lebih banyak lagi. Jadi kalau di lapangan ini di atas 50 ekor," ucapnya.
Ahmad menduga kawanan monyet itu turun dari bukit karena di habitat asalnya kekurangan sumber makanan.
"Sejak tanaman hutan itu diganti, yang sebelumnya tanaman buah, kini digantikan dengan perkebunan jati. Itu yang menyebabkan mereka turun ke sekolah," tandasnya.