Pot Bunga 1 Unitnya Rp600 Ribu di Tengah Kota Mataram Dirusak, DPRD Dorong Atensi Bersama Cari Solusi Pengamanan

NTB - DPRD Kota Mataram mendesak Pemerintah Kota Mataram meningkatkan sistem keamanan pada kawasan rawan vandalisme atau perusakan fasilitas umum.

Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Abdul Rahman mengatakan peningkatan pengawasan untuk menjaga fasilitas umum serta aksesori kota tetap terjaga dan dapat dinikmati warga.

"Terhadap aksi vandalisme yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, hendaknya jadi atensi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi dalam meningkatkan sistem keamanan," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat 9 Juni, disitat Antara.

Hal ini disampaikan Rahman menyusul kembali terjadinya aksi perusakan fasilitas umum milik Pemkot Mataram berupa pot bunga di sekitar Gapura Tembolak Jalan Bypass Lingkar Selatan pada Sabtu 3 Juni dini hari.

Menurut Rahman, vandalisme dengan merusak pot bunga di kawasan tersebut sudah sering kali terjadi. Dia pun mendorong atensi bersama untuk mencari solusi pengamanan.

Dia memberikan contoh misalnya dengan menempatkan CCTV atau pos keamanan serta solusi-solusi lain yang dinilai efektif, sehingga tidak merugikan pemerintah dan masyarakat.

"Pot bunga itu dibeli dengan uang rakyat. Harganya pun satu unit sekitar Rp600 ribu. Bayangkan jika yang dirusak jumlahnya mencapai belasan bahkan puluhan, sudah berapa uang rakyat yang disia-siakan," ujar Rahman.

Harapannya, kata dia, dengan upaya-upaya tersebut pemerintah kota dapat lebih maksimal menjaga, memelihara, serta mengawasi aset-aset tersebut dan aksi-aksi perusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab, tidak terjadi lagi.

Di sisi lain, Rahman juga menyarankan kepada Pemkot Mataram mencari akar masalah ini. Apakah perusakan ini dilakukan secara sengaja atau tidak.

"Hal itu harus dilakukan tindak lanjut, agar pelaku bisa ditemukan dan diproses, sehingga kasus serupa tidak terulang lagi," tandasnya.