Saham GitLab Melonjak Lebih dari 35% Setelah Pengumuman Produk AI Baru
JAKARTA - Saham GitLab Inc melonjak lebih dari 35% pada Selasa 6 Juni setelah platform pengembangan perangkat lunak tersebut mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk berbasis kecerdasan buatan (AI) yang akan meningkatkan pendapatan.
GitLab, yang banyak digunakan oleh pengembang perangkat lunak untuk pekerjaan pemrograman, akan menambahkan fitur "ModelOps" ke platform "DevSecOps" utamanya dengan kemampuan baru termasuk saran penulisan kode. Produk ini diharapkan diluncurkan tahun ini dengan harga 9 dolar AS (Rp140 ribu) per bulan, kata GitLab pada Senin malam, 5 Juni.
"Produk ini... berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan yang sehat pada FY25," tulis analis Bank of America yang dipimpin oleh Koji Ikeda dalam catatan investor, yang dikutip Reuters.
Baca juga:
- Ilmuwan Temukan Kulit Terminator yang Dapat Menyembuhkan Diri dan Berpotensi Menjadi Robot Pembunuh
- Dana Hasil Peretasan Atomic Wallet Rp521,7 Miliar Dipindahkan ke Pencampur Kripto Kelompok Peretasan Korea Utara
- Inggris Mendorong Regulasi dan Pengawasan yang Ketat bagi Pengembang AI seperti Teknologi Nuklir dan Farmasi
- Penasihat Tim Kecerdasan Buatan Inggris: Manusia Punya Dua Tahun untuk Mengendalikan dan Mengatur AI Sebelum Terlalu Kuat
Saham GitLab naik hingga 35,4%, merupakan kenaikan persentase terbesar dalam satu hari sejak perusahaan tersebut melantai di bursa pada tahun 2021. Pada tengah hari, sahamnya naik 31,8% menjadi 46,66 dolar AS (Rp694 ribu).
GitLab mengumumkan pada Senin bahwa pendapatan kuartal pertamanya melonjak 45% menjadi 126,9 juta dolar AS (Rp1,1 triliun), mengalahkan perkiraan konsensus Refinitiv dan perkiraan awal perusahaan. Beberapa analis menaikkan target harga saham GitLab setelah berita tersebut.
Delapan belas analis rata-rata merekomendasikan untuk membeli saham GitLab, dengan target harga median sebesar 53,50 dolar AS (Rp795 ribu), menurut Refinitiv.