Fenomena Global High School Musical, 15 Tahun Berlalu Masih Membekas di Hati Penggemar
JAKARTA - Lima belas tahun lalu, film High School Musical tayang perdana di Disney Channel. Film televisi ini adalah generasi baru dunia musikal sekaligus membentuk sebuah fenomena global dari franchise-nya.
High School Musical menceritakan kapten basket Troy Bolton (Zac Efron) dan anak baru di sekolah, Gabriella Montez (Vanessa Hudgens) yang pandai matematika dan sains. Mereka mencoba peran baru dengan bergabung dalam produksi musikal di sekolah.
Namun untuk mendapatkan peran tersebut, mereka harus bertarung melawan diva Sharpay Evans (Ashley Tisdale) dan saudara kembarnya, Ryan (Lucas Grabeel). Sharpay dan Ryan mencoba menghancurkan pertemanan dan kisah cinta Troy dan Gabriella agar bisa menjadi pemeran utama di musikal sekolah.
Sekilas, cerita High School Musical terdengar tidak asing. Pasalnya, penulis naskah Peter Barsocchini mengaku mereka ‘meminjam’ konsep star crossed lovers di mana si populer bertemu si kutu buku. Cerita serupa pernah digunakan film Romeo and Juliet serta Grease.
Melansir Variety, Barsocchini juga mendapat inspirasi dari kehidupannya sendiri. Suatu hari ia mendengar dari atlet olahraga di sekolahnya kalau sebenarnya ia ingin menjadi penari balet. Cerita itu menjadi dasar di balik penokohan seorang Troy Bolton yang dikisahkan memiliki kemampuan bernyanyi namun belum tersalurkan. Bersama sutradara Kenny Ortega, mereka mulai menggarap High School Musical sebagai generasi baru Grease.
Populer di Masanya
Generasi ‘70-an populer dengan Grease. Generasi ‘90-an populer dengan Romeo and Juliet. Bagaimana dengan tahun 2000-an? Tidak mungkin mereka meremake Romeo and Juliet atau Grease yang memiliki pendekatan secara dewasa. Kenny Ortega ingin membuat film serupa untuk penonton Disney Channel. Dari segi pemain, mereka juga memilih artis-artis muda yang bisa dieksplorasi dari segi talenta.
High School Musical tayang perdana pada 20 Januari 2006 di Disney Channel. Saat itulah kepopuleran untuk franchise filmnya diminati. Penayangan perdananya mendapat 7,7 juta penonton. Kesuksesan ini juga berpengaruh terhadap karier para pemainnya: Efron, Hudgens, Tisdale, dan lainnya. Sosok Zac Efron mencuri perhatian sebagai pria dengan visual yang menawan. Chemistry Efron dan Hudgens pun terbawa hingga dunia nyata. Mereka dikonfirmasi menjalin hubungan.
Sekuelnya jauh lebih sukses. 10 juta penonton diperoleh saat penayangan di tahun 2007. High School Musical 2 disebut menjadi film Disney Channel yang paling banyak ditonton di televisi. Disney Channel mulai ‘menerjemahkan’ kepopuleran itu dengan merilis DVD, boneka, poster, pakaian dan berbagai merchandise lainnya. Berbagai barang dengan wajah pemain High School Musical digemari.
Baca juga:
Film ini dengan mudah menjadi favorit karena ceritanya yang sangat berhubungan dengan remaja dan seluruh kalangan. Tidak ada cerita tentang narkoba, seks bebas, atau apapun yang mengubah esensi kehidupan di antara para pemain.
Genre musikal yang dianut High School Musical juga tidak terlihat dengan sinematografi mewah seperti musikal pada umumnya. Mereka mengarahkan film seakan musikal adalah bagian dari keseharian. “Anda harus memahami, tidak ada yang ingin menyentuh musikal di televisi. Itu tabu,” kata David Lawrence.
“Mereka tidak menggeneralisir rating, orang-orang bosan dan tidak menyukai musikal. Disney mengambil kesempatan besar,” tambah Barsocchini.
Musik orisinal yang diputar sepanjang film mengandung lirik penuh semangat dan sesuai dengan konteks lagu. Lagu We’re All in This Together sempat menjadi viral di TikTok dan generasi sekarang mulai mengenal High School Musical dari lagu tersebut.
Sukses dengan penayangan televisi, bagian terakhir High School Musical 3: Senior Year pun ditayangkan secara teatrikal. 250 juta dolar Amerika Serikat dikantongi Disney atas perilisan film ini.
Sutradara Kenny Ortega menutup franchise High School Musical dengan berkontribusi sebagai koreografer untuk penampilan lagu dalam film. Ortega sendiri dikenal sebagai koreografer untuk sejumlah musisi seperti Cher, Gloria Estefan, dan Michael Jackson.
Franchise yang Sukses
Franchise High School Musical tidak sepenuhnya berakhir. Mereka menggelar High School Musical: The Concert dengan melakukan tur di beberapa kota Amerika Latin, Kanada, dan Amerika Serikat. Disney membuat spin off dari karakter Sharpay berjudul Sharpay’s Fabulous Adventure di tahun 2011. Adaptasi internasional juga dilakukan seperti Argentina, Brasil, dan China.
Selain itu, Disney juga mengadaptasi film dalam bentuk buku, video gim, dan serial reality show.
Pada tahun 2019, Disney menghidupkan kembali franchise High School Musical dengan memproduksi High School Musical: The Series yang tayang di ABC. Ceritanya mengalami sedikit perubahan di mana murid anggota East High Wildcats membentuk produksi High School Musical.
Pada April 2020, para pemain orisinal High School Musical bergabung dengan High School Musical: The Series untuk acara Disney Sing Along di tengah pandemi COVID-19. Mereka menyanyikan lagu We’re All in This Together dengan koreografi orisinalnya sebagai bentuk semangat bagi para penonton yang melewati situasi sulit tersebut.
Karena tingginya rating musim pertama, Disney mengonfirmasi kelanjutan High School Musical: The Series. Kabarnya, para pemain akan mempersiapkan adaptasi Beauty and the Best menjadi format musikal - seperti cerita pertamanya.
High School Musical adalah salah satu budaya pop yang populer di era 2000-an dan berhasil diadaptasi di era sekarang. 15 tahun sudah berlalu, namun film High School Musical masih memiliki tempat di hati penggemarnya.