Tahun Ini, Pemkab Bogor Targetkan 2.000 Huntap Bagi Korban Bencana

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menargetkan untuk dapat membangun sebanyak 2.000 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana dalam setahun.

"Update akhir tahun kemarin sudah dibangun di 500 unitan dari (total target) 2.500 unit. Kami targetkan bulan Oktober 2023 selesai 2.500 huntap," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika, dikutip ANTARA, Selasa 23 Mei.

Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Bogor melalui DPKPP telah menganggarkan Rp155 miliar menggunakan anggaran daerah tahun 2023 untuk menyelesaikan hunian korban bencana di wilayah barat Kabupaten Bogor.

"Anggaran per satu unit huntap Rp62 juta, itu di luar anggaran untuk sarana dan prasarana," ujarnya lagi.

Ajat menjelaskan, pembangunan huntap kali ini melibatkan masyarakat, sehingga pengerjaannya diharapkan lebih cepat dan memberikan dukungan ekonomi kepada warga sekitar.

"Kemarin, saya ke sana untuk melihat pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan fisik, arahannya emang agar masyarakat diberdayakan," kata Ajat pula.

Kepala Bidang Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah menerangkan bahwa proyek pekerjaan huntap tidak dilelangkan, karena pembangunannya dilaksanakan melalui kontrak swakelola melalui kelompok masyarakat (pokmas) dari masing-masing desa.

“Dari 2.500 unit huntap itu akan dibangun tersebar di 16 desa, jadi ada 16 pokmas yang nantinya akan mengerjakan huntap ini,” kata Dede lagi.

Ia memaparkan, setiap pokmas akan mengerjakan sesuai kebutuhan huntap korban bencana alam yang sudah dilakukan verifikasi faktual oleh DPKPP, yaitu dari yang paling sedikit di Desa Purbasari sebanyak 33 unit hingga yang paling banyak di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya sebanyak 1.200 unit.

Ratusan unit huntap yang telah dibangun belum cukup untuk menampung sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2021 di empat kecamatan wilayah Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebutkan bahwa bencana alam awal tahun 2020 di empat kecamatan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp1,4 triliun.

"Itu bukan hasil perhitungan kami. Tapi, itu hasil perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.

Cuaca buruk yang terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor.

Kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.