TP3 Garap Buku Putih Tewasnya 6 Laskar FPI, Amien Rais: Biar Tidak end of democracy

JAKARTA - Anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Amien Rais mengatakan, pihaknya akan membuat buku putih yang memuat insiden penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Isi dari buku memuat secara runut awal mula pengawalan hingga penembakan laskar khusus Rizieq Shihab tersebut. 


"Kita punya hak-hak dan Insya Allah ada buku putih yang menyajikan fakta yang sebetulnya terjadi. Supaya paling tidak bangsa kita ini tahu apa yang terjadi dan masyarakat internasional tahu apa yang terjadi," ucap Amien Rais kepada wartawan, Kamis, 21 Januari.



Pembuatan buku putih merupakan langkah untuk menuntut keadilan dalam penegakan hukum. Sekaligus, tegas Amien Rais, ingatan akan kasus agar tidak terulang kembali. 

"Kalau di antara anak bangsa ini tidak ada yang bicara dengan lantang untuk menegakan hukum, untuk melawan ke zaliman,untuk menegakan kebenaran. Nanti lama-lama bangsa kita ini menjadi dingin ketika terjadi pembunuhan di pulau mana di provinsi mana itu tenang-tenang saja. Kalau seperti itu nanti the end of democracy,"

"Jadi saudara sekalian kita belajar, banyak sekali negara yang demokrasi tapi elitenya itu tidak punya potongan pembawaan mental moral demokrasi akhirnya membangun oligarki, akhirnya membangun otoriter dan bisa semakin hebat karena rakyat diam saja. Mungkin kami ini masih ada ribuan lagi yang punya kepedulian dan kita ikuti terus," tegas dia.



Lebih jauh, dengan adanya pergantian Kapolri dari Jenderal Idham Azis ke Komjen Listyo Sigit Prabowo diharapkan dapat menindak lanjuti perkara itu dengan adil. Sehingga, nantinya perkara itu akan terselesaikan dengan baik.



"Harapan kita pada Pak Jokowi dan Pak Kapolri baru seperti janjinya untuk membuka halaman baru polri kiita yang lebih adil dan lebih manusiawi dan lebih mengayomi," demikian Amien.