Atasi Karhutla, BRIN Gandeng BRGM Lakukan TMC Hujan Buatan Kedua di Riau
PEKANBARU - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) kembali melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Riau setelah sempat beberapa bulan dihentikan.
"Setelah sempat dihentikan, kini pemerintah pusat kembali melakukan operasi hujan buatan (TMC) di wilayah Provinsi Riau dan TMC menyamai garam di awan potensial yang diharapkan bisa membantu curah hujan di Riau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal dalam keterangannya dikutip ANTARA, Senin, 22 Mei.
Dia mengharapkan hujan buatan ini bisa membantu proses pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta membasahi lahan gambut di Riau agar terhindar dari kebakaran lahan.
Sebab saat ini Riau sedang dilanda musim kemarau yang cukup panas dan kering. Ia bersyukur Riau mendapat dapat bantuan TMC kembali untuk tahap kedua dan operasi hujan buatan tersebut sudah dimulai beberapa hari.
"Terima kasih kepada BRGM dan BRIN yang telah melaksanakan TMC periode kedua ini. Karena secara umum, lahan gambut di Riau relatif kering. Pada musim hujan sudah ada kejadian lahan gambut yang terbakar dan hujan yang terjadi beberapa hari masih belum cukup untuk memadamkan api secara sempurna," katanya.
Karena itu pihaknya berharap agar kegiatan TMC kolaborasi BRIN dan BRGM yang akan dilaksanakan selama 11 hari itu perlu diprioritaskan pada daerah pesisir timur yang didominasi lahan gambut.
Dia menjelaskan pesisir timur Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga sehingga kemunculan titik api atau bahkan kabut asap di daerah prioritas akan berpotensi menimbulkan sebaran asap ke negara tetangga.
اقرأ أيضا:
Sebelumnya BNPB juga telah melaksanakan operasi TMC di Provinsi Riau selama 20 hari dari 9 April-8 Mei 2023.
Sejumlah wilayah yang sempat dilanda Karhutla seperti di Sinaboi Rokan Hilir, di Pelintung dan Sungai Sembilan Dumai serta di Rupat dilaporkan sudah padam hanya tersisa di Teluk Makmur Dumai masih pendinginan.
"Sebelumnya Karhutla juga sempat di temukan di wilayah Tapung Kampar. Namun sudah berhasil di padamkan petugas. Masyarakat diimbau agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Tidak boleh sembarangan membuang puntung rokok yang masih menyala bara api. Apalagi saat berada di kebun, tanah kosong atau di hutan," katanya.