Golkar Tepis Isu Airlangga Hartarto Jadi Ketua Timses Airlangga-Muhaimin di Pilpres 2024
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis isu Airlangga Hartarto akan menjadi ketua tim pemenangan pasangan Prabowo-Muhaimin pada Pemilu 2024.
"Kami tidak pernah atau sampai saat ini belum pernah bicara opsi selain Pak Airlangga sebagai capres apalagi sebagai tim sukses," ujar Doli dikutip ANTARA, Rabu, 17 Mei.
Menurut dia, sampai saat ini partainya belum membicarakan opsi selain Airlangga Hartarto menjadi bakal calon presiden (capres). Ia menuturkan opsi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) juga belum dibicarakan apalagi menjadi tim pemenangan.
"Opsi menjadi cawapres saja kami belum diskusikan apalagi opsi seperti itu," katanya.
Untuk itu, Doli meminta agar semua pihak dapat menunggu sikap resmi dan langkah-langkah politik yang akan diambil oleh Golkar sendiri. Sebab, Doli menilai yang mengetahui penentu posisi Golkar hanya partainya sendiri.
"Saya sekali mengatakan bahwa penentu posisi Golkar yang tahu persis adalah Golkar sendiri," tambah Doli.
VOIR éGALEMENT:
Meski begitu, Doli berterima kasih kepada Cak Imin yang sudah mau menjalin komunikasi secara intensif dengan Golkar.
"Kan Cak Imin bilang Golkar seperti ini, seperti itu. Golkar tidak mau ke sana, tidak mau ke sini. Ya, terima kasih karena mungkin terlalu intensif kita sering berkomunikasi dengan Cak Imin," imbuh dia.
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan PKB setiap hari berkomunikasi dengan Golkar. Ia mengungkapkan apabila PKB, Gerindra, dan Golkar berhasil mencapai titik temu, maka koalisi baru bakal terbentuk.
"Pokoknya menyatu otomatis koalisi jadi makin kuat. Kalau sudah tiga gabung, berarti baru (koalisinya)," ungkap Cak Imin usai menyambangi kediaman Wakil Presiden Ke-11 RI Boediono di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu. (17/5).
Selain itu, ia menyebut partainya mengajukan proposal kepada Airlangga Hartarto untuk jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Muhaimin. Kendati demikian, Cak Imin menyatakan pembahasan itu masih berproses mengingat yang lebih penting adalah ketiga partai itu menyatu.
"Itu baru proposal. Tentu kita tunggu reaksi. Kita ingin 3 ini, saya, Pak Prabowo, Pak Airlangga, menyatu,” ucapnya