Belajar Bahasa Jawa untuk Dalami Peran, Desy Ratnasari: Belibet Lidahnya
JAKARTA - Aktris senior Desy Ratnasari mengaku salah satu tantangan yang dia hadapi ketika bermain pada film Hati Suhita adalah bahasa. Desy mengaku banyak menghabiskan waktu untuk belajar bahasa dan dialek Jawa Timur.
Desy berperan sebagai karakter Ummi, yang didalam cerita adalah pendiri salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur, bersama suaminya, sehingga dia dituntut untuk menguasai bahasa dan dialek setempat demi mendalami karakter.
"Bermain sebagai Ummi tentu yang paling menjadi tantangan adalah bahasa. Lidah saya terbiasa bahasa Sunda kemudian saya harus belajar bahasa Jawa Timuran dan itu butuh proses mentor setiap kali syuting memang selalu agak belibet lidahnya," kata Desy dikutip dari ANTARA, Selasa, 16 Mei.
Dia menambahkan proses belajar bahasa Jawa Timur merupakan salah satu hal yang membuatnya bahagia karena bisa mempelajari hal-hal baru ketika menjalani proses penggarapan film.
Baca juga:
- Sapa Penggemar Sebelum Konser di Indonesia, Red Velvet: Akhirnya Bakal Ketemu!
- 8 Potret Luna Maya Liburan ke Bhutan hingga Brasil, Intip Keseruannya
- Bunda Jangan Kuatir, Anak Penderita Thalasemia Bisa Hidup Sehat dengan Diet yang Tepat
- Pernikahan Dikabarkan Retak, Suami Bela Britney Spears dalam Video Terbaru
Desy menjelaskan setiap hari selama proses syuting dia dibimbing oleh pelatih yang khusus mengajarkan bahasa dan dialek Jawa Timur untuk melancarkan dialek serta memasukkan beberapa kosa kata bahasa Jawa Timur ke dalam dialog.
Dia mengaku telah mempelajari bahasa dan dialek Jawa Timur sejak awal menerima kontrak bermain film Hati Suhita. Latihan tersebut terus dia jalani selama proses syuting yang berjalan selama hampir dua bulan.
Kebiasaan Desy dalam menggunakan bahasa Jawa Timur selama proses syuting sampai terbawa ke kehidupannya sehari-hari ketika dia berbicara dengan anaknya serta rekan-rekannya.
Menurut Desy, unsur budaya yang kental dalam film Hati Suhita"bisa memberikan pelajaran kepada anak muda zaman sekarang untuk lebih memahami soal tradisi serta prinsip kehidupan yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia.