Transjakarta Targetkan Waktu Tempuh Maksimal 35 Menit ke Sejumlah Tertentu
JAKARTA - PT Transjakarta merencanakan peningkatan waktu tempuh busnya hanya 35 menit dari satu titik ke titik tertentu.
Rencananya, target waktu tempuh 35 menit ini bakal diterapkan pada sejumlah rute bus dari kawasan Jakarta Selatan menuju pusat kota.
"Kita akan coba untuk memecahkan rekor 35 menit dari beberapa titik di wilayah Jakarta, dari selatan menuju ke tengah," kata Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Daud Joseph kepada wartawan, Senin, 15 Mei.
Beberapa rute bus Transjakarta yang ditargetkan hanya memiliki waktu tempuh 35 menit misalnya dari kawasan Ragunan, Fatmawati, atau Cililitan menuju kawasan Kuningan.
Kemudian, durasi waktu tempuh 35 menit juga direncanakan diimplementasikan pada rute bus dari kawasan Penjaringan atau Daan Mogot menuju kawasan Monumen Nasional (Monas).
"Satu lagi daerah yang padat, daerah Grogol akan kita tembuskan ke Semanggi dengan jaminan tertentu. Jaminan Waktunya berapa, itu kejutan yang masih belum dibuka," urai Joseph.
Baca juga:
Dalam kesempatan itu, Joseph menjelaskan maksud rencana penargetan waktu tempuh 35 menit ini. Menurut dia, waktu tersebut merupakan angka ideal menggunakan transportasi umum di kota oleh masyarakat.
"Yang selama ini ada di benak masyarakat, harusnya kalau dari rumah sampai ke tempat kerja enggak boleh lebih dari 1 jam. Jadi, 25 menitnya adalah jarak dari rumah dia menuju arah halte Transjakarta, lalu kemudian 35 menitnya dari halte Transjakarta menuju ke halte tengah kota," urai Joseph.
"Jadi, dari situ harusnya secara psikologis orang keluar dari rumah sampai ke tempat kerja tuh tidak lebih dari satu jam," lanjutnya.
Untuk mematangkan target waktu tempuh ini, lanjut Joseph, Transjakarta juga akan mengetatkan ketepatan jarak waktu antarbus atau headway. Serta, upaya sterilisasi jalur Transjakarta dari kendaraan lain.
"Sebetulnya bukan headway-nya yang jadi kunci utama. Kunci utama adalah bagaimana proteksi pada saat kendaraan Transjakarta ini menuju ke titik tujuan yaitu dalam kolidor. Bagaimana keamanan dalam kolidor supaya bis itu tetap bisa menempuh kecepatan yang optimal," tandasnya.