250 Sepeda Listrik Diujicoba di Kawasan Wisata Kerobokan Bali
BADUNG - Sebanyak 250 sepeda listrik Beam Rover diujicoba di kawasan wisata Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali yang diharapkan membawa strategi mobilitas mikro agar menjadi moda transportasi alternatif untuk membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan mendukung sektor pariwisata.
Bandesa (Ketua) Adat Kerobokan Anak Agung Putu Sutarja mengapresiasi kerja sama uji coba penggunaan 250 sepeda listrik produk dari Beam Mobility tersebut.
"Armada ini dapat memberikan wajah baru bagi pariwisata Kerobokan yang lebih ramah lingkungan. Semoga masyarakat dapat mulai terbiasa menggunakan armada mikromobilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka," ujar Sutarja dilansir ANTARA, Kamis, 11 Mei.
Dia menyampaikan setelah COVID-19 mereda, wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke Bali khususnya ke daerah Kerobokan terus meningkat.
"Ini merupakan hal yang positif bagi pariwisata Bali, dan kami terus mempersiapkan Kerobokan agar dapat dikunjungi secara nyaman," ujarnya.
Sebelum diujicobakan di kawasan Kerobokan, beberapa waktu yang lalu sepeda listrik dari Beam Mobility juga telah dioperasikan di daerah wisata Tibubeneng dan Legian, Kabupaten Badung, Bali.
Sementara itu Head of Expansion Beam Mobility Indonesia Valentinus Ricky Sjofyan mengatakan pada uji coba kali ini, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik tersebut menghadirkan armada di tiga area destinasi pariwisata di Kerobokan, yaitu Petitenget, Batu Belig, dan Basangkasa.
"Nanti akan ada beberapa titik parkir yang tersebar di area ini guna memudahkan pengguna melakukan kegiatannya di sekitar area ini," ujarnya.
Pihaknya juga melibatkan masyarakat lokal Bali untuk bergabung menjadi bagian dari Beam. "Kami memiliki tim yang terlatih secara khusus untuk berpatroli di seluruh area Kerobokan selama 24 jam yang disebut BEAM Rapid Response Ranger," kata Ricky.
Tim ini akan beranggotakan warga setempat untuk membantu pengguna mengoperasikan armada. Seluruh armada sepeda dilengkapi dengan fitur teknologi berbasis IoT sehingga setiap kendaraan dapat dipantau real-time.
Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu.
Pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka.
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Sejak tahun 2019, perusahaannya telah mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai bentuk komitmen perusahaan atas pengurangan emisi karbon.
Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh dalam mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber daya terbarukan yang bersertifikat.
"Selain itu untuk merayakan peluncuran layanan Beam Mobility di Kerobokan, selama dua minggu ke depan Beam Mobility akan mengadakan kompetisi dengan hadiah khusus," ujarnya.
Baca juga:
Siapa pun yang mengunduh dan mendaftarkan aplikasi Beam dari App Store atau Google Play Store akan secara otomatis dimasukkan ke dalam undian berhadiah.
Selanjutnya satu orang akan dipilih secara acak untuk memenangkan layanan Beam secara gratis selama setahun penuh. Syarat dan ketentuan kompetisi dapat dilihat di akun Instagram Beam (@ridebeam.Indonesia).
Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang.
Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022), Tibubeneng-Bali (10 Maret 2023), dan Legian-Bali (27 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam tujuh bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya.