Review Film Hello Ghost, Kekonyolan Onad Menghadapi 4 Hantu yang Menghadirkan Tawa

JAKARTA - Rumah produksi Falcon Pictures kembali merilis film adaptasi dari Korea Selatan berjudul Hello Ghost. Setelah proses syuting dua tahun lalu, film yang diproduseri frederica itu akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 11 Mei mendatang.

Digarap oleh sutradara Indra Gunawan, Hello Ghost dibintangi oleh Onadio Leonardo, Enzy Storia, Indro Warkop, Tora Sudiro, Hesti Purwadinata dan Ciara Brosnan.

Kisah dalam film ini berfokus pada kehidupan pahit yang dijalani Kresna (Onadio Leonardo), seorang pemuda yang hidup kesepian sejak kecil. Ia tumbuh besar tanpa keluarga dan harus menjalani masa mudanya seorang diri.

Sinopsis

Kresna merasa kehidupan yang dijalani tidak lagi berarti dan memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Namun, berbagai upaya bunuh dirinya selalu gagal, hingga akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit.

Di rumah sakit tersebut, Kresna mengalami hal yang akan mengubah kehidupannya ke depan. Ia bertemu dengan suster cantik yang merawatnya, Linda (Enzy Storia). Tidak hanya itu, di rumah sakit tersebut, Kresna untuk pertama kalinya bisa melihat hantu. Ia bertemu dengan empat sosok hantu bernama Kuatno (Indro Warkop), Bima (Tora Sudiro), Lita (Hesti Purwadinata) dan Chika (Ciara Brosnan).

Sejak saat itu, kehidupan Kresna terus diikuti oleh empat sosok hantu yang menginginkan dirinya untuk melakukan berbagai hal yang diinginkan masing-masing hantu. Namun, Kresna yang tidak cukup lihai untuk urusan percintaan, mendapat pertolongan dari para hantu untuk mendekati Linda.

Interaksi Onad dengan 4 Hantu yang Konyol

Onad mendapat peran yang cukup kompleks jika dibandingkan dengan peran lain di filmnya yang lalu. Ia harus memerankan tokoh Kresna yang kesepian dan mengalami depresi, namun sekaligus menghadapi kekonyolan para hantu dan kisah cintanya dengan Linda. Sang aktor sendiri mengakui bahwa karakter Kresna cukup membuatnya stres.

Dari banyak adegan yang dimainkan, yang paling mencolok adalah interaksi Onad dengan empat sosok hantu. Aktingnya lebih terlihat natural ketika harus menghadapi kekonyolan dari Indro, Tora, Hesti dan Ciara.

Kelucuan yang dihadirkan juga sangat variatif, Indro yang hadir dengan warna komedi khas Warkop, Tora Sudiro dengan karakter nyeleneh seperti banyak perannya yang lalu, Hesti dengan kekonyolannya yang kerap ditampilkan di layar kaca, serta Ciara yang menampilkan keluguannya.

Onad dapat dikatakan berhasil meladeni akting lucu dari lawan mainnya itu. Respon yang diberikan sang aktor terhadap berbagai kekonyolan yang ditampilkan berhasil menghadirkan tawa.

Melihat Perbedaan dengan Versi Asli

Film Hello Ghost tentunya dapat dinikmati dengan atau tanpa menonton versi aslinya terlebih dahulu. Sebagaimana yang dikatakan Danny Lee, produser Hello Ghost versi Korea Selatan, keduanya sama-sama menampilkan kisah menyentuh di balik kesendirian tokoh utama dan kekonyolan empat sosok hantu.

Namun, komedi yang dihadirkan dirasa berbeda dari versi aslinya. Tim keproduksian dapat dikatakan berhasil merubah warna komedi yang dihadirkan Cha Tae Hyun pada versi asli menjadi komedi yang lebih dekat dengan penonton Indonesia lewat pemilihan pemain.

Kredit tersendiri dapat diberikan pada keputusan untuk memberi porsi adegan lebih banyak pada adegan Onad dan Indro ketimbang versi aslinya. Kehadiran aktor sekaligus komedian senior itu berhasil membawa komedi khas Warkop yang masih bisa membuat penonton Indonesia tertawa hingga saat ini, sesuatu yang tidak didapat dalam versi Korea Selatan.

Selain unsur komedi, beberapa kondisi yang ada dalam versi Korea Selatan juga disesuaikan dengan kondisi yang dianggap tim produksi lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.