Ilmuwan Tangkap Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa
JAKARTA - Benarkah ada makhluk hidup yang tinggal di luar angkasa? Benarkah alien itu nyata? Hingga kini belum ada yang bisa memecahkan hal itu. Namun belum lama para ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, yakni balasan sinyal radio misterius.
Ilmuwan berhasil menangkap gelombang sinyal radio dari luar angkasa yang datang secara berkala. Peristiwa ini diyakini sebagai penemuan besar untuk mendeteksi periodisitas sinyal yang para ilmuwan sebut sebagai ledakan radio cepat atau Fast Radio Burst (FRBs).
Mengutip dari South China Morning Post, FRBs adalah detakan atau pancaran gelombang radio dalam hitungan milidetik di luar angkasa. Setiap pancaran gelombang radio ada yang terjadi satu kali, namun ada juga yang beberapa kali dan sporadis.
Para peneliti dan ilmuwan meyakini sinyal ini memiliki pola gelombang yang terjadi setiap 16 hari. Di mana selama empat hari, sinyal akan melepaskan satu atau dua detakan setiap jam, kemudian akan kembali hening selama 12 hari. Siklus ini terus berulang selama lebih dari setahun dan berasal dari galaksi terjauh dari Bumi, yang berjarak 500 juta tahun cahaya.
"Penemuan periodisitas 16,35 hari dalam sumber FRB. Sinyal berulang adalah petunjuk penting tentang sifat dari objek ini," kata Peneliti dari Canadian Hydrogen Intensity Mapping Expreiment (CHIME) FBRs.
Pengamatan yang dikenal dengan FRBs 1890916.J0158+65 itu diamati pada 16 September 2018 hingga 30 Oktober 2019. Detak ledakan yang dikelompokkan menjadi periode empat hari ini menggunakan teleskop radio CHIME di British Columbia.
Namun hingga saat ini para ilmuwan belum berhasil memecahkan misteri sinyal dari luar angkasa tersebut. Adapun sinyal radio misterius itu, pertama kali dideteksi pada 2007 di bagian langit tertentu dan memancarkan banyak kilatan ke bumi.
Peneliti lain juga masih menerka-nerka sumber sinyal misterius luar angkasa tersebut. Ada yang menyebut sinyal itu berasal dari benda angkasa yang mengorbit di sekitar bintang atau planet lain. Ada pula yang menyebut tangkapan sinyal ini datang dari sisa-sisa ledakan supernova.
"Tetapi teori tersebut masih belum menjelaskan bagaimana benda langit bisa mengirimkan sinyal seperti itu secara teratur. Kemungkinan lain adalah bahwa angin dan bintang mungkin secara bergantian meningkatkan atau memblokir sinyal dari benda di belakangnya. Atau bisa jadi sumbernya adalah benda langit yang berputar," ujar Science X.
Sementara ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan jika sinyal dari luar angkasa itu merupakan sebuah bentuk dari peristiwa energi kosmik, dengan skala yang cukup ekstrim. Diyakini bila temuan ini bukanlah sebuah pekerjaan alien yang dipercaya banyak orang.
“Bahkan spesies yang sangat cerdas pun sangat tidak mungkin menghasilkan energi seperti ini. Dan sejauh ini tidak ada pola yang dapat dideteksi yang menyarankan ada makhluk hidup yang berperan," terang pihak MIT.
Semburan radio cepat hanya berlangsung beberapa milidetik, yang membuatnya sulit untuk secara akurat menentukan dari mana mereka berasal. Lebih lanjut, para peneliti percaya bahwa pengamatan di masa depan dapat membantu mereka menemukan pola lain dari detakan sinyal radio lainnya.