Jelang KTT ASEAN ke-42, Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Infrastruktur Penunjang di Kawasan Labuan Bajo-Tanamori
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan beberapa infrastruktur penunjang di Kawasan Labuan Bajo-Tana Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut demi menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9-11 Mei 2023.
Peningkatan fasilitas melalui pembangunan dan penghijauan infrastruktur di lokasi penyelanggaraan KTT ASEAN ke-42 tersebut menunjukkan komitmen Indonesia untuk membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi rakyat, bagi kawasan, dan bagi dunia. Hal tersebut sesuai dengan tema keketuaan Indonesia di ASEAN kali ini, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Peningkatan fasilitas penunjang KTT ASEAN di Labuan Bajo-Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, serta Direktorat Jenderal Bina Marga. Peningkatan fasilitas melalui penataan kawasan dan koridor jalan ini bertujuan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung.
Kepala BPPW NTT Normansjah Wartabone mengatakan, saat ini progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo telah mencapai 77,25 persen. Sementara, progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Tana Mori telah mencapai 96,68 persen.
"Seluruh pekerjaan ditargetkan selesai pada awal Mei 2023, sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung," ujar Normansjah dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Mei.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh BPPW NTT, Direktorat Jenderal Cipta Karya di Kawasan Labuan Bajo dan Tana Mori meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat yang saat ini progresnya mencapai 81,89 persen, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4 yang telah mencapai 87,92 persen, lalu peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo yang dilakukan dengan penyulaman media tanam dan penyehatan tanaman.
Kemudian, dilakukan pula pembangunan Roundabout Beach Club yang progres fisiknya telah mencapai 98,00 persen, pembangunan Shelter Dermaga dengan progres 85,76 persen, serta pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori.
Sementara, Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto mengatakan, lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh BPJN NTT juga meliputi penataan lahan dan jalan di Kawasan Labuan Bajo dan Tana Mori.
"Di Labuan Bajo, dilakukan Penataan lahan parkir VVIP di Kantor Bupati Manggarai Barat yang sudah mencapai 100 persen, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko-Sp.Sylvia (Jl. Waecicu) dengan progres mencapai 70,87 persen, dan Penataan Median Jalan Bandara (Yohanes Sehadun)," ungkapnya.
Di Kawasan Tana Mori, BPJN juga telah melakukan penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC yang progresnya telah mencapai 98,94 persen dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo-Tana Mori yang progresnya telah mencapai 100 persen, yang mana telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023 lalu.
Baca juga:
Di samping itu, Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo.
Embung Anak Munting sendiri memiliki kapasitas tampung 159.000 m3 dan luas genangan 4,5 Ha dengan fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka KTT ASEAN.