Plt Bupati Bogor Minta Kemenhub Bikin Underpass di Jalur Puncak

BOGOR -  Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI membangun jalan terowongan bawah tanah atau underpass di Jalur Puncak, tepatnya di depan Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Iwan mengaku telah menugaskan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bogor Agus Ridhallah untuk segera mengirimkan surat usulannya kepada Kemenhub RI.

"Saya sudah bertemu dengan kementerian. Saya sudah menyampaikan solusi, di momen (Idul Fitri) ini kami minta Kadishub membuat proposal permohonan kepada Kemenhub membuat underpass," kata Iwan dilansir ANTARA, Minggu, 23 April.

Menurutnya, permukaan tanah di kawasan Puncak tidak memungkinkan untuk dibuat jalan layang atau flyover, sehingga yang memungkinkan untuk memecah kepadatan kendaraan adalah membangun underpass.

"Itu (underpass) kajiannya memungkinkan, kalau flyover tidak. Untuk mengurai kemacetan di Pasar Cisarua, mudah-mudahan Pak Kadishub akan menindaklanjuti," ujarnya.

Iwan menjelaskan persimpangan jalan di depan Pasar Cisarua kerap menjadi biang kerok kemacetan di kedua arah.

Maka, kata dia, underpass dapat difungsikan agar lintasan kendaraan dari Pasar Cisarua menuju Desa Cisarua maupun sebaliknya, tidak mengganggu jalur utama Puncak.

Dia mengingatkan para wisatawan Puncak, Kabupaten Bogor untuk tak terfokus melintas di jalur utama, agar tidak terjadi kepadatan kendaraan.

"Memanfaatkan jalur alternatif, saya sudah tugaskan Dinas PUPR untuk pemeliharaan jalan-jalan alternatif, sebagian sudah aman dilalui," kata Iwan.

Pasalnya, tersedia dua jalur alternatif untuk menuju kawasan Puncak, tanpa harus melintasi Simpang Gadog Ciawi. Pertama, yaitu melewati Gerbang Tol Sumarecon dan melintasi Gunung Geulis hingga Pasir Angin, Megamendung.

Jalur alternatif kedua, yaitu melalui Tapos Ciawi kemudian menyusuri Jalan Citeko hingga Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua.

"Semoga (kendaraan) tidak stuck, peralatan yang canggih dari kepolisian juga sudah disiapkan," ujarnya.

Iwan menyebutkan, jika tetap terjadi kepadatan selama libur Lebaran di Jalur Puncak, pihak kepolisian akan memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap kendaraan hingga sistem satu arah atau one way.

"Daerah Bogor selatan ini pengamanannya lebih ekstra pada H+1 sampai H+10, karena tingkat okupansi atau kunjungan kendaraannya membludak," katanya.