Strategi Ganjar Mengurai Langganan Kemacetan di Sekitaran Pasar Payaman
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Dinas Perhubungan menyiagakan petugas di titik rawan kemacetan. Yang jadi sorotan Ganjar kala itu adalah Pasar Payaman dan Terminal Secang yang ada di Jalan Raya Magelang-Semarang.
Kepadatan juga terlihat sepanjang perjalanan Ganjar dari Kabupaten Semarang menuju Magelang. Kondisi jalan yang mengalami bottle neck atau penyempitan, menyebabkan penumpukan kendaraan.
Hal serupa juga terlihat di kawasan Pasar Payaman. Pasar tersebut berada tepat di pinggir jalan raya, pada jam tertentu menyebabkan kemacetan, karena banyak penjual dan pembeli pasar yang parkir di tepi jalan.
"Ini karena ada pasar, lalu jalannya tidak terlalu lebar. Yang kedua, ada pemakaman, tempat ziarah, ternyata ziarahnya itu bisa sampai 20 bus, sehingga makan badan jalan,” kata Ganjar usai tinjauan, Senin 17 April.
Ganjar yang didampingi istrinya, Siti Atikoh, meminta kepada camat dan kades setempat, untuk berkomunikasi dengan pengelola makam.
Baca juga:
- Tips Berkendara Motor Jarak Jauh agar Keselamatan Diri dan Pengendara Lain Terjaga
- Saldo E-Toll Kurang saat di Gerbang Tol, Ini yang Harus Dilakukan Pengemudi
- Sejumlah Fasilitas Siap Manjakan Pemudik di Stasiun Gambir, Ada Water Station
- PLN Sediakan 616 Stasiun Pengisian Mobil Listrik di Mudik Tahun Ini
“Saya minta untuk dipasang petugas di sini, agar bisa diatur. Ini ada pembatas jalannya tidak boleh melebihi, tadi saya minta sama Pak Camat sama Kades untuk mengelola,” ujarnya.
Ganjar berharap, mereka berkoordinasi dengan pengelola makam agar bisa dilakukan pembatasan jam ziarah.
“Jadi maksudnya bicara sama pengelola makam agar dibatasi umpama per 5 bus, nanti selesai pergi kemudian berganti, sehingga bisa ditaruh di tempat parkir yang agak cukup,” katanya.
Gubernur Jateng dua periode tersebut mengatakan, dalam situasi seperti ini seluruh pihak harus siap melakukan sikap kedaruratan.
Untuk itu, Ganjar mengimbau agar di daerah menyiapkan rekayasa lalu lintas sejak dini, guna mencegah kemacetan.
“Sifat darurat ini mesti dilakukan. Kalau tidak ya seperti ini, kita coba berhenti sebentar saja, terjadi perlambatan di sini. Maka nanti biar dibuatkan rekayasa,” tandasnya.