26 Warga Maybrat Kembali ke Rumah Usai Diteror KKB Papua, Polisi Dirikan Pos Jaga Kondusifitas
PAPUA BARAT - Polda Papua Barat memulangkan 26 pengungsi kembali ke rumahnya di dua kampung di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya kemarin.
Mereka mengungsi untuk menghindar dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Maybrat dan Teluk Bintuni.
"Kita sudah pulangkan mereka ke kampungnya masing-masing, 10 orang di Kampung Kamat dan 16 orang di Kampung Ayata," kata Ka Opsda Operasi Satgas Petik Bintang Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya dalam keterangannya, Jumat 14 April, disitat Antara.
Ia menjelaskan, kepolisian berupaya agar seluruh pengungsi dapat dikembalikan ke kampung masing-masing secara bertahap, dan dalam operasi tersebut telah dibangun pos pengamanan di Kampung Ayata.
"Sudah satu tahun delapan bulan masyarakat meninggalkan rumah mereka setelah adanya penyerangan KKB," jelas Novia Jaya.
Selain mengembalikan pengungsi, kata dia, personil satgas telah melakukan perbaikan jembatan yang dirusak oleh KKB beberapa waktu lalu.
Polisi juga sudah mendirikan pos pengamanan di Kampung Ayata untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalan aktivitas sehari-hari.
"Ini wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat, kita bangun pos pengamanan supaya masyarakat tidak takut beraktivitas," tuturnya.
Baca juga:
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi menjelaskan, Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 bermaksud untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat di Kabupaten Maybrat pascaserangan KKB yang mengakibatkan warga dari sejumlah kampung mengungsi.
Ia menerangkan Satgas Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 diberangkatkan dari Manokwari ke Maybrat pada 20 Maret 2023 guna menjalankan misi kemanusiaan.
"Masih banyak warga yang mengungsi dan kita lakukan upaya pemulangan secara perlahan-lahan," jelas Adam.
Tokoh Masyarakat Aifat Timur Raya, Kabupaten Maybrat, Zakheus Momao mengapresiasi pelaksanaan Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 karena selama ini masyarakat hidup dalam kekhawatiran terhadap ancaman dari KKB.
"Kehadiran anggota Polri membuat masyarakat merasa aman sehingga masyarakat yakin kembali ke kampungnya," tandasnya.