Menag Minta Petugas Haji Tak Terbelit Masalah Hukum di Arab Saudi
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi I444 Hijriah tidak berurusan hukum saat melayani jemaah di Tanah Suci.
“Tahun lalu kita masih menemui beberapa masalah yang ditimbulkan oleh petugas haji, sehingga harus berurusan dengan pihak polisi Arab Saudi,” kata Yaqut saat membuka Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 H di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu 12 April malam, disitat Antara.
Dalam sambutannya, Gus Yaqut meminta petugas haji untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Arab Saudi dan menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh jemaah haji.
“Dengan adanya petugas yang bermasalah menjadi pekerjaan tambahan buat kami di kementerian,” ujar Yaqut.
Menag berharap tahun ini tidak ada petugas yang berurusan dengan petugas keamanan Arab Saudi, sehingga penyelenggaraan dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga:
- Di Hadapan Komisi III DPR, Kapolri Pamer Ungkap Kasus Sabu 928,9 Kg Setara Selamatkan 4,6 Juta Jiwa
- Pesimistis Ide Koalisi Besar Terealisasi, PPP: Bayangkan KIB dengan KIR Bersatu, Siapa Capresnya?
- Ferdy Sambo Cs Tak Hadiri Sidang Putusan Banding
- Polda Metro Tindaklanjuti Laporan Brigjen Endar soal Dugaan Penyalahgunaan Wewenang 2 Petinggi KPK
Yaqut berpesan kepada semua petugas PPIH Arab Saudi untuk memahami semua peraturan yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan selama di Arab Saudi.
Petugas haji juga diminta untuk banyak bersabar dalam melayani jemaah.sehingga tidak merasa tersakiti karena petugas tidak mampu menahan emosi.
Pelaksanaan haji 1444 Hijriah/2023 M mengangkat tema Haji Ramah Lansia dimana pemerintah Indonesia memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci sebanyak 203.320 jemaah haji reguler dengan komposisi jemaah lansia sebanyak 67.000 atau sepertiga dari kuota haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.