Kenali Macam-Macam Jenis Gempa Bumi yang Terjadi di Indonesia
JAKARTA - Indonesia merupakan negara rawan gempa. Hal itu dikarenakan letak Indonesia, negara yang terdiri dari gugusan pulau, berada di antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia.
Gempa bumi terjadi ketika ada bagian dari kulit bumi yang bergeser, melansir dari situs Nasa. Titik lapisan yang mengalami pergeseran bernama litosfer. Litosfer terdiri dari susunan lempeng tektonik yang terus bergerak sepanjang tahun.
Melansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hampir seluruh kepulauan di Indonesia, baik pulau besar maupun kecil, memiliki ancaman gempa bumi yang besar.
Baca juga:
Wilayah yang paling rawan di Indonesia, di antaranya Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Sementara itu, Kalimantan Tengah, Barat, dan Selatan, tidak ditemukan adanya sumber gempa bumi. Kalaupun ada gempa, getaran itu adalah efek dari gempa di Sulawesi.
Sepanjang 2020, Indonesia diguncang gempa sebanyak 8.264 kali. Keterangan tersebut disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, dalam kaleidoskop kebencanaan 2020, Selasa, 9 Desember.
Berdasarkan topografi dan lokasi bencana, gempa bumi bisa diidentifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut tiga jenis gempa yang umum terjadi di Indonesia:
Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Gempa jenis ini disebabkan oleh aktivitas magma pada gunung berapi. ketika Seperti Gempa Sinabung, Gempa Kelud, Gempa Tambora, dan sebagainya.
Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya pergeseran lempeng bumi akibat energi di zona penunjaman terlepas. Pada umumnya kekuatan gempa tektonik lebih dahsyat dibanding gempa vulkanik. Seperti gempa Aceh, gempa Pangandaran, gempa Padang, dan sebagainya.
Gempa Runtuhan/terban
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa yang disebabkan oleh terjadinya longsor pada tanah, runtuhnya gua, dan sejenisnya. Gempa jenis ini hanya berdampak pada wilayah yang kecil.
Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat. Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi BNPB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.