Pemprov Sumbar Uji Coba Jalur One Way Bukittinggi-Sicincin Hindari Kemacetan Mudik Lebaran 2023

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melakukan uji coba jalur one way atau satu arah Bukittinggi-Sicincin dan sebaliknya sebagai upaya mengurangi macet saat libur lebaran 1444 Hijriah.

"Uji coba akan dilakukan Sabtu (8/4) mulai pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB. Oleh karena itu diharapkan bisa mengikuti simulasi dan arahan petugas di lapangan," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy di Padang dilansir ANTARA, Kamis, 6 April.

Audy mengatakan uji coba one way yang dilakukan untuk melihat seberapa efektif kebijakan jalur satu arah ini bisa mengurangi kemacetan di jalur Bukittinggi-Padang dan sebaliknya.

"Hal itu juga sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terkejut dan bereaksi berlebihan saat kebijakan dilakukan pada libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah," ujarnya.

Dia menjelaskan one way adalah sistem yang dilakukan untuk merekayasa arus lalu lintas dengan merubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah. Sistem ini dilakukan untuk menambah kapasitas jalan, sehingga bisa mengurangi kemacetan.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kemacetan parah selalu terjadi di jalur Bukittinggi-Padang saat libur lebaran, sehingga perlu dicarikan solusi agar libur lebaran tahun ini bisa lebih nyaman. One way adalah salah satu upaya alternatif untuk mengatasi hal tersebut," katanya.

Rekayasa arus lalu lintas yang akan dilakukan itu, kata dia, untuk pengendara dari arah Padang menuju Bukittinggi diarahkan untuk tetap menggunakan jalur utama Padang-Sicincin-Padang Panjang- Bukittinggi.

Sementara bagi pengendara dari Bukittinggi ke Padang, dialihkan ke jalur Malalak-Sicincin. Pengendara akan diarahkan menuju jalur Malalak (ke arah Matur) saat sampai di Simpang Empat Pasar Padang Luar. Tiba di Simpang Tiga Malalak, pengendara diarahkan belok kiri ke arah Sicincin.

Pengendara bisa memilih untuk masuk ke jalur utama sesampai di Sicincin dan melanjutkan perjalanan melewati Lubuk Alung hingga Padang. Namun juga ada jalur alternatif menuju Pariaman dan keluar di Bandara Internasional Minangkabau.

"Petugas disiapkan pada jalur ini untuk memandu pengendara. Selain itu juga disiapkan rambu-rambu yang bisa dipedomani," ujarnya.

Audy mengatakan ada beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut, terutama untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur one way karena harus memutar jauh untuk sampai tujuan.

"Namun beberapa jalur alternatif diyakini bisa digunakan. Oleh karena itulah penting untuk dilakukan uji coba untuk melihat efektifitas kebijakan ini," ujarnya.

Rekayasa arus lalu lintas juga disiapkan untuk pengendara dari Pekanbaru, Medan, Jambi dan Bengkulu yang ingin ke Padang.

Pengendara dari Pekanbaru diarahkan untuk melewati jalur Payakumbuh-Piladang-Batusangkar-Solok- Arosuka-Padang.

Pengendara dari Medan diarahkan untuk menggunakan jalur ke Tiku Agam, terus ke Pariaman dan Padang, alih-alih menggunakan jalur via Bukittingggi.

Pengendara dari Jambi tetap menggunakan jalur Solok-Arosuka hingga Padang. Demikian juga pengendara dari Bengkulu bisa melewati jalur utama via Painan.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedi Diantolani mengatakan kebijakan one way ini diambil setelah diskusi panjang dengan berbagai pihak, termasuk pakar transportasi umum.

Awalnya ada dua kebijakan yang diusulkan yaitu penggunaan ganjil-genap seperti di Jakarta dan kebijakan yang akhirnya kebijakan yang diambil adalah one way.

Kebijakan itu disebut masih ada kekurangan, tetapi diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan saat libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, sehingga pengendara bisa lebih nyaman.