PBB Tawarkan Yusril Jadi Cawapres Prabowo, PKB: Dibahas Jika Sudah Jadi Bagian Koalisi

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi Partai Bulan dan Bintang (PBB) yang menawarkan Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dalam pertemuan sore ini di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan, pembahasan terkait capres maupun cawapres akan dibahas apabila sudah menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Namun sebelum itu, kata Daniel, PBB harus menyamakan visi misi terlebih dulu dengan PKB dan Gerindra. 

"Pembahasan capres nanti bila sudah menjadi bagian dari koalisi, harus nyambung dulu semangat dan visinya," ujar Daniel Johan saat dihubungi, Kamis, 6 April.

Meski begitu, Daniel mengingatkan pembahasan capres-cawapres menjadi kewenangan dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Kita terbuka. Pak Yusril sebagai sahabat PKB sudah lebih dulu berkunjung ke DPP. Tapi kita serahkan ke Cak Imin dan Pak Prabowo (soal capres-cawapres)," kata Daniel 

Sementara, Partai Gerindra menyatakan akan menampung aspirasi PBB yang ingin mengajukan Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis, 6 April. 

Gerindra menyatakan, akan membicarakan segala aspirasi dan pembahasan pertemuan dengan mitra koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).  

"Semua aspirasi akan dibicarakan. Kalau dari kami Pak Prabowo capres, kalau dari PBB Pak Yusril cawapres, dari PKB juga ada," ujar Waketum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 April. 

Saat ini, lanjut Habiburokhman, Partai Gerindra terikat kerjasama dengan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Sehingga, kata dia, keputusan apapun dalam koalisi, khususnya terkait capres dan cawapres merupakan kewenangan kedua ketum.

"Tentu adabnya kami terikat dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan PKB, di mana capres dan cawapres kami harus dibicarakan oleh dua orang tersebut. Jadi apapun tadi tawaran dari Pak Yusril, ya disampaikan ke dua orang tersebut untuk dibahas," jelas Habiburokhman.