Pria Bersenjata Kapak Mengamuk di Tempat Penitipan Anak Brasil: Empat Orang Tewas, Lima Luka-luka
JAKARTA - Seorang pria bersenjatakan kapak kecil memanjat tembok sebuah tempat penitipan anak di Brasil Selatan, menewaskan empat orang anak dan melukai lima lainnya pada Hari Rabu, kata polisi
Polisi mengatakan, tiga anak laki-laki, dua berusia 4 tahun dan satu berusia 5 tahun, serta seorang anak perempuan berusia 7 tahun tewas, melansir Reuters 6 April.
Sementara, empat dari anak-anak yang terluka berusia antara 3 hingga 5 tahun dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil. Sementara anak kelima mengalami luka ringan, kata polisi.
Khawatir anak-anak mereka mungkin termasuk di antara para korban, para orang tua yang putus bergegas ke tempat penitipan anak di Kota Blumenau, negara bagian Santa Catarina, ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran menyelidiki situasi tersebut.
"Syukurlah putri saya tidak termasuk di antara para korban," kata seorang ayah kepada wartawan.
"Dia baik-baik saja secara fisik, tetapi secara emosional hancur. Bagaimana saya akan mengeluarkan ini dari kepalanya?" tambahnya.
Terpisah, kepala keamanan Marcio Alberto Filippi mengatakan, pria berusia 25 tahun itu menyerahkan diri ke polisi setelah mengamuk.
Pelaku memiliki riwayat kekerasan dan narkoba, dan telah menikam ayah tirinya pada Maret 2021, kata polisi.
Baca juga:
- Trump Desak Anggaran Departemen Kehakiman dan FBI Dipangkas, Sehari Setelah Ia Jalani Sidang Dakwaan
- Bentrokan Polisi Israel dan Warga Palestina Kembali Pecah di Al-Aqsa, Jubir Presiden Abbas: Tamparan Bagi Upaya Amerika Serikat
- Baru Sembilan Tahun, Pangeran George akan Jadi Salah Satu Four Pages of Honour Penobatan Raja Charles
- Ukraina Latih 40.000 Pasukan Brigade Penyerbu untuk Melakukan Serangan Balik
Diketahui, serangan itu terjadi hampir seminggu setelah seorang siswa berusia 13 tahun, menikam seorang guru hingga tewas dan melukai lima orang lainnya di sebuah sekolah di Sao Paulo.
Menanggapi peristiwa yang terjadi, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyebut serangan itu sebagai "kekejian".
"Tragedi seperti ini tidak dapat diterima, sebuah tindakan kebencian dan kepengecutan yang tidak masuk akal... sebuah tindakan kekerasan terhadap anak-anak yang tidak berdosa dan tidak berdaya," ujar Presiden Lula dalam sebuah unggahan di Twitter.