Soal Penggarapan Lagu Love Is Blind, Ahmad Dhani: Simon Philips Sempat Marah ke Saya, tapi Saya Jawab 'Bodo Amat!'

JAKARTA - Dalam konferensi pers peluncuran video klip Love Is Blind di Jakarta, Selasa, Ahmad Dhani mengungkapkan berbagai cerita menarik saat proses penggarapan lagu tersebut. Salah satunya, adalah ketika Simon Philips sempat protes kepada leader band Dewa 19 itu lantaran hasil drum-nya tidak sesuai dengan yang ia inginkan.

"Simon Philips itu sempat marah kepada saya, karena drum-nya saya grid. Jadi di-grid itu dipasang di tempat yang paling tepat lah intinya," ia membuka.

"Tapi kan produsernya Ahmad Dhani. Dia marah ya saya cuekin aja. Orang proyek saya. Bukan berarti dia bule terus terkenal bisa mengatur Ahmad Dhani. Enggak bisa," lanjutnya.

"Musik Dewa itu memang musik sequencer. Karena ya saya juga sudah jelaskan juga ke dia (Simon Philips). 'Bro, Dewa ini memang musiknya elektronik, jadi pasti ada elemen looping dan synthesizer. Dan kalo drum-nya enggak di-grid, itu pasti jadinya flat'. Ya, dia udah tahu sebenarnya," jelasnya.

"Tapi, dia tetap enggak terima. Dan dia ngomong begini. 'Ngapain bro suruh Picasso melukis, kalau hasilnya kayak pelukis jalanan'. Saya jawab, 'Bodo amat!'," pungkasnya.

Bekerja sama dengan drumer kelas dunia mantan personel Toto, seorang Ahmad Dhani ternyata tetap memiliki integritas.

Seperti diketahui, band asal Amerika itu terbentuk sejak 1976 dan masih melanjutkan perjalanan bermusiknya hingga saat ini.

Namun, Simon memutuskan untuk keluar pada 2013 karena ia ingin fokus berkarier di musik solonya.

Bersama Toto, ia sempat menciptakan berbagai karya legendaris seperti lagu Rosanna (1993), album Tambu (1995), album Minfields (1999), dan masih banyak lainnya.