Semen Indonesia Bertransformasi dengan Memperkenalkan Logo Baru
JAKARTA - Perusahaan semen pelat merah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, memperkenalkan logo barunya yang bertuliskan SIG. Penggantian logo merupakan bagian dari transformasi perusahaan untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material dan memberikan solusi kepada seluruh stakeholder.
Peresmian logo baru dilakukan oleh Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso bersama Komisaris Utama Semen Indonesia, Soekarwo, Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin dan Staf Ahli Kementerian PUPR, A. Gani Ghazaly Akman. di Jakarta, Selasa 11 Februari.
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, Semen Indonesia kini telah berevolusi, dari perusahaan persemenan, menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan.
"Perseroan ingin menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi bahan bangunan yang inovatif, terbaru dan bernilai tambah di kancah regional," ujar Hendi dalam keterangan yang diterima VOI, Rabu 12 Februari.
Menurut Hendi, solusi yang diciptakan tidak hanya memenuhi harapan stakeholder, tapi menjadi pendorong dalam tumbuhnya industri building material yang memperhatikan keberlanjutan (sustainability).
“Kami mampu menjadi pionir dalam industri building material yang memberdayakan stakeholder dalam menciptakan sustainable living di masa depan,” ungkap Hendi.
Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, saat ini perusahaan BUMN haruslah cermat terhadap adanya perubahan.
"Perusahaan harus beradaptasi terhadap adanya perubahan karena dapat menyebabkan banyak bisnis yang mati, namun di satu sisi muncul bisnis yang baru," kata Budi.
Dari beberapa perusahaan BUMN yang ia perhatikan, Semen Indonesia menjadi perusahaan yang paling baik dalam menghadapi perubahan itu.
"Ke depan kami berharap produk Semen Indonesia menjadi komponen utama yang digunakan dalam membangun perumahan rakyat, gedung megah dan bangunan monumental di Indonesia," tutur Budi.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono menambahkan, transformasi bisnis SIG dilakukan untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.
"Selain telah mengembangkan cara beroperasi yang ramah lingkungan, SIG berkomitmen dalam mengembangkan cara membangun yang mampu menjamin keberlanjutan di masa depan," kata Sigit.
Perseroan, jelas dia, kini telah menjadi contoh penyedia solusi bahan bangunan yang mendukung sustainable living dengan menghasilkan produk-produk yang mengacu pada keterbatasan sumber daya alam dan kebutuhan komunitas.
"Perseroan berkomitmen untuk terus mewujudkan dan memastikan sustainability atau keberlanjutan akan terjadi," jelas Sigit.
Sigit Wahono menjelaskan, selain produk, perusahaan mengintegrasikan berbagai layanan terkait dengan kebutuhan pembangunan, seperti kebutuhan akan design (arsitek) dan builder (kontraktor) dalam platform jaringan yang berbasis online (Sobat Bangun).
"Platfom ini diharapkan dapat menjadi solusi yang memudahkan stakeholder dalam memenuhi kebutuhan bahan bangunan," pungkas Sigit.