Jalan Pantura Pati-Surabaya Rusak, Perbaikan Dikebut Target Kelar H-10 Lebaran 2023
JATENG - Perbaikan Jalan Pantura Pati di Jawa Tengah (Jateng) terus dikebut. Ditargetkan proyek itu selesai H-10 Lebaran 2023.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Teguh Widyatmoko mengatakan, diharapkan kendaraan dari arah Pati maupun Surabaya bisa melintas dengan nyaman tanpa terganggu jalan rusak saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.
"Informasi yang kami dapatkan, pelaksana proyek menargetkan perbaikan jalan di Jalan Pantura Juwana(Pati)-Rembang(Surabaya) selesai H-10 Lebaran agar arus lalu lintas pemudik lebih lancar," ujarnya di Pati, Jateng, Senin 3 April, disitat Antara.
Ia mengungkapkan, arus lalu lintas juga akan lancar seperti sebelumnya karena kendaraan dari arah Pati maupun Surabaya bisa melintas dengan nyaman tanpa terganggu dengan kondisi jalan yang rusak.
Untuk saat ini, memang masih ada kendala karena masih ada aktivitas perbaikan jalan beton yang mengalami kerusakan diperbaiki dengan dilakukan pengecoran ulang secara bertahap.
Bagi kendaraan pribadi dan sepeda motor, katanya, bisa melalui jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Namun, kondisi jalannya memang banyak yang mengalami kerusakan.
"Pemkab Pati berharap akses jalur alternatif tersebut ada perbaikan, baik dari Pemerintah Provinsi maupun pusat sebagai kompensasi atas pembangunan jalan sehingga banyak kendaraan yang menggunakan jalur tersebut," ujarnya.
Baca juga:
- Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja
- Terbuka soal Wacana Koalisi Besar KIB dan KIR, PDIP: Semakin Ringan Beban Kalau Dipikul Bersama
- Menteri Arifin Sebut 10 PNS Kementerian ESDM Terbelit Kasus Tukin Sudah Nonjob
- Hubungan Disebut Memanas Imbas Piala Dunia U20 Batal, CSIS: Jokowi-PDIP Masih Saling Membutuhkan
Alinani, salah seorang warga Batangan, Pati mengakui kemacetan arus lalu lintas masih terjadi dan panjang diperkirakan mencapai 10 kilometeran karena hingga Rembang.
Penyebabnya karena masih adanya perbaikan jalan di ruas Batang-Juwana, sehingga kendaraan yang melintas juga harus bergiliran.
"Kendaraan yang melintas juga didominasi truk bersumbu sehingga antreannya menjadi panjang dan harus bersabar agar bisa melintas," tandasnya.