Paus Pembunuh Lolita akan Kembali ke Habitatnya di Pasifik Barat Setelah 50 Tahun Jadi Bintang Pertunjukan Aquarium

JAKARTA - Akuarium di Florida, Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan para pendukung hak hewan untuk membebaskan Lolita, seekor paus pembunuh seberat 5.000 pon (2.268 kg) yang telah dipelihara selama lebih dari setengah abad, demikian ungkap para pejabat pada Hari Kamis.

Seaquarium Miami mengatakan telah mencapai "kesepakatan yang mengikat" dengan organisasi nirlaba Friends of Lolita, untuk mengembalikan paus yang baru saja pensiun dari pertunjukan ini ke habitat laut di Pasifik Barat Laut dalam waktu dua tahun.

Lolita, seekor paus orca berusia 57 tahun yang ditangkap pada tahun 1970 di sebuah teluk di lepas pantai Seattle, juga dikenal sebagai Toki, nama yang merupakan kependekan dari nama asli paus tersebut yaitu Tokitae, demikian dilaporkan Miami Herald. Rencana untuk mengembalikan Lolita ke habitat aslinya membutuhkan persetujuan federal, menurut surat kabar tersebut.

Proses untuk mengembalikan Lolita ke "perairan asalnya" memakan waktu bertahun-tahun, dimulai dengan pengalihan kepemilikan akuarium ke The Dolphin Co, kata Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava, dalam sebuah konferensi pers, melansir Reuters 1 April.

Perusahaan ini kemudian bermitra dengan organisasi nirlaba untuk menyediakan perawatan medis bagi paus tersebut.

Penampilan Lolita di Seaquarium Miami, Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Belissarius)

"Lolita akan menerima perawatan dengan kualitas terbaik saat tim bekerja untuk memungkinkan relokasi dalam 18 hingga 24 bulan ke depan," kata Miami Seaquarium dalam sebuah pernyataan pada Hari Kamis, seperti mengutip CNN.

"Saya tahu Lolita ingin mencapai perairan bebas. Saya tidak peduli apa yang dikatakan orang. Dia hidup selama ini untuk mendapatkan kesempatan ini. Dan satu-satunya misi saya adalah... untuk membantu paus ini bebas," kata Jim Irsay, pemilik Indianapolis Colts yang membantu membiayai pemindahan Lolita.

Ia mengatakan pada Hari Kamis, bahwa biayanya bisa mencapai "delapan digit."

Pemilik Seaquarium sebelumnya, SeaWorld Entertainment Inc., menghentikan pertunjukan paus pembunuh pada tahun 2016. Lolita, yang pernah menjadi atraksi utama di Seaquarium, dipensiunkan dari pertunjukan pada Bulan Maret 2022 setelah manajemen berpindah tangan.

"Menemukan masa depan yang lebih baik untuk Lolita adalah salah satu alasan yang memotivasi kami untuk mengakuisisi Miami Seaquarium," kata Kepala Eksekutif The Dolphin Co., Eduardo Albor, dalam sebuah pernyataan.

Terpisah, para advokat mengatakan bahwa lokasi untuk kandang laut alami telah diidentifikasi, termasuk di perairan yang masih sering dilalui oleh keluarga Lolita, menurut laporan WPLG. Ibu Lolita yang berusia 95 tahun diyakini masih hidup.

"(Ada) kesempatan baginya untuk terhubung secara akustik dengan keluarganya, tanpa keraguan," kata Charles Vinick, direktur eksekutif Proyek Suaka Paus, kepada stasiun televisi tersebut.

Sebelum dilepas, Lolita akan ditempatkan di kandang laut alami di Negara Bagian Washington, di mana ia akan dipantau dan diajari cara memancing setelah puluhan tahun diberi makan oleh pawang.

Hal itu "diharapkan akan membuat paus ini pada akhirnya bisa keluar dari kandang, bebas, dan kembali ke kawanannya," kata Irsay.

Dorongan untuk membebaskan Lolita mendapatkan momentum setelah film dokumenter "Blackfish" tahun 2013 menyoroti penangkaran paus orca.

Para pendukung hak-hak hewan selama bertahun-tahun berjuang tanpa hasil di pengadilan untuk membebaskan Lolita, setelah National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memasukkan orca ke dalam daftar spesies yang terancam punah pada tahun 2015.

Diketahui, paus pembunuh adalah mamalia yang sangat sosial yang tidak memiliki predator alami dan dapat hidup hingga 80 tahun.