Sri Mulyani Angkat Peran UMKM dalam Ketahanan Ekonomi ASEAN
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menumbuhkan perekonomian ASEAN.
Menurut dia, UMKM di kawasan ASEAN menyerap 35-97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 35-69 persen produk domestik bruto (PDB) di masing-masing negara. Disebutkan bahwa UMKM harus dapat beradaptasi dan mengintegrasikan dirinya ke dalam ekonomi digital.
"Ekonomi digital bahkan menjadi game changer bagi perekonomian sejumlah negara", ujarnya dalam keterangan tertulis saat menghadiri rangkaian agenda ASEAN Chairmanship di Bali, Rabu, 29 Maret.
Menkeu menjelaskan, sejumlah negara ASEAN tercatat masih memiliki indeks inklusi finansial yang masih rendah. Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya mengambil langkah strategis dengan menggencarkan inklusi serta literasi finansial sekaligus mengakselerasi keuangan digital bagi UMKM.
Baca juga:
Menkeu menambahkan bahwa inklusi dan literasi finansial bagi UMKM bermanfaat dalam pengembangan kapasitas bisnis dan perluasan akses pasar. Dia pun menilai jika salah satu bentuk digitalisasi yang sangat berpengaruh bagi UMKM adalah sistem pembayaran secara elektronik.
“Meski demikian digitalisasi tidak bisa lepas dari risiko yang menyertai, sehingga diperlukan kerangka bauran kebijakan agar ekosistem digital dapat berjalan secara optimal, menguntungkan, mudah diakses, murah, dan aman,” tuturnya.
Bendahara negara optimistis melalui kerja sama dan kerangka kebijakan yang kuat serta koordinasi yang baik, UMKM di ASEAN dapat tumbuh secara optimal.
“Hal ini semakin mengakselerasi pencapaian cita-cita ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia,” tutup dia.