Bantah Jokowi, Politikus PDIP Sebut Piala Dunia Tak Mungkin Dipisahkan dari Politik
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira, membantah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik, dalam menyikapi polemik keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
Menurut Andreas, Piala Dunia U20 yang rencananya digelar di Indonesia tidak mungkin dipisahkan dari politik. Sebab, kata dia, turnamen sepak bola merupakan bagian dari sistem kehidupan sosial manusia yang mencakup ekonomi, keamanan, pembangunan, termasuk keputusan politik.
"Sebagai sebuah event turnamen sepakbola, apalagi turnamen sepakbola seperti piala dunia tidak mungkin dipisahkan dari politik," ujar Andreas kepada wartawan, Rabu, 29 Maret.
Andreas menjelaskan, persiapan teknis maupun pertandingan sepakbola memang tidak boleh dicampur adukan dengan politik, karena pasti akan merusak prestasi dan permainan sepakbola sebagai tontonan. Akan tetapi, ada hal-hal yang pasti tidak bisa dipisahkan dari keputusan politik.
Misalnya, lanjut Andreas, FIFA pernah memutuskan mengeliminasi Rusia dari Piala Dunia 2022 karena desakan dari beberapa negara eropa. Hal itu, menurutnya, karena pertimbangan Rusia yang dianggap sebagai negara agresor menyerang Ukraina.
"Sehingga yang terbaik untuk menyukseskan sebuah turnamen besar seperti piala dunia adalah bagaimana mensinergikan berbagai elemen subsistem sehingga ada dalam suatu pandangan kolaboratif untuk menyukseskan piala dunia," jelas Andreas.
Meski begitu, Andreas mengapresiasi langkah pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir sekaligus Ketua Umum PSSI untuk menemui FIFA mencari jalan keluar terbaik. Menurutnya, sepakbola harus bisa menciptakan perdamaian dunia.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengutus Erick Tohir menjelaskan sikap Indonesia dan meyakinkan FIFA sikap atas sikap Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia dan mewujudkan perdamaian dunia sebagai tujuan bernegara," katanya.
"Seharusnya, olahraga dalam hal ini juga sepakbola seharusnya juga bisa hadir sebagai instrumen yang menjembatani terciptanya perdamaian dunia," tambah Andreas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjamin keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 tidak berkaitan dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.
"Karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi dalam pernyataan yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa, 28 Maret malam.
Baca juga:
- Kata Shin Tae-yong soal Polemik Pembatalan Piala Dunia U-20 2023: Olahraga adalah Olahraga
- Ini Rencana Ketum PSSI Erick Thohir Selamatkan Jatah Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
- Jokowi: Keikutsertaan Israel Tak Ada Kaitannya dengan Konsistensi Politik Luar Negeri Terhadap Palestina
- Cleaning Service Pelaku Pembunuhan Dokter RSUD Nabire Ditangkap, Motifnya Sakit Hati Honor COVID-19 Dipotong
Jokowi juga menyatakan, Pemerintah Indonesia sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk RI, Zuhair Al-Shun, dalam urusan Piala Dunia U-20 Indonesia.
"Bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik," ujarnya menegaskan.