Kode Sumber Twitter Diretas, GitHub Langsung Tangguhkan Repositori!
JAKARTA - Twitter secara mengejutkan menjadi korban peretasan, di mana repositori yang berisi kode sumber jejaring media sosial itu terungkap secara publik di GitHub.
Tak lama mengetahui informasi ini, GitHub kemudian diminta Twitter untuk menghapus repositori yang dimiliki oleh pengguna dengan nama FreeSpeechEnthusiast.
Pada Jumat minggu lalu, Twitter mengajukan dokumen permintaan penghapusan Digital Millenium Copyright Act (DMCA) ke Pengadilan Distrik California Utara untuk GitHub yang dimiliki Microsoft agar segera menghapus kode tersebut.
Menurut Twitter, repositori tersebut secara ilegal menghosting kode sumber hak milik untuk platform Twitter dan alat internal.
Selain penghapusan repositori, jejaring sosial milik Elon Musk itu juga meminta informasi yang dapat membantu mengidentifikasi nama, alamat, telepon, alamat email, profil sosial media dan alamat IP yang terhubung dengan FreeSpeechEnthusiast.
Baca juga:
- Didakwa Kasus Pencucian Uang, Pendiri Bursa Kripto Bitzlato Cari Dukungan dari Komunitas Kripto
- Sudah Dikonfirmasi, Final Fantasy XVI akan Berjalan pada 4K dan 30 FPS
- Siapa Nicola Fox, yang Dipilih NASA Sebagai Kepala Sains Barunya
- Pioneer Berhasil Tarik 300 Ribuan Pi Coin dari Pi Chain Mall Sejak Pertama Dirilis Pada 1 Maret Lalu
Twitter juga meminta data pengguna yang mungkin telah mengakses repositori sebelum ditangguhkan.
“Harap simpan dan berikan salinan riwayat unggahan / unduhan / akses apa pun yang terkait (dan info kontak, alamat IP, atau info sesi lain yang terkait dengan hal yang sama), dan log terkait apa pun yang terkait dengan repo ini atau garpu apa pun daripadanya, sebelum menghapus semua melanggar konten dari GitHub,” ungkap pemberitahuan DMCA.
GitHub mematuhi pemberitahuan penghapusan DMCA, menangguhkan akses publik ke repositori, dan menerbitkan permintaan hak cipta untuk transparansi.
Melansir TechCrunch, Selasa, 28 Maret, namun, investigasi internal Twitter menunjukkan orang-orang yang bertanggung jawab atas kebocoran kode tersebut telah meninggalkan perusahaan tahun lalu. Dan, petinggi Twitter juga baru mengetahui kebocoran itu.